Selasa 16 Nov 2021 16:53 WIB

Badai di Mesir Picu Kalajengking Keluar, 3 Warga Meninggal

Kalajengking keluar dari persembunyiaannya akibat badai di Mesir

Rep: Alkhaledi Kurnialam/ Red: Nashih Nashrullah
Kalajengking keluar dari persembunyiaannya akibat badai di Mesir. Ilustrasi kalajengking
Foto: Antara/Nyoman Budhiana
Kalajengking keluar dari persembunyiaannya akibat badai di Mesir. Ilustrasi kalajengking

REPUBLIKA.CO.ID, REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO— Meski kecil, kalajengking menjadi salah satu hewan yang paling mematikan di dunia. 

Sengatan dan racun hewan oktopoda ini bisa membuat manusia atau korban yang terkena sengatannya meninggal dalam waktu yang relatif singkat.  

Baca Juga

Kalajengking dengan sengatan berbisa telah menewaskan tiga orang dan melukai 450 orang lainnya di Aswan Mesir. 

Kemunculan hewan berkaki delapan ini diyakini terjadi setelah badai besar pada Jumat (12/11) yang membawa hewan ini ke jalanan dan ke rumah-rumah. 

Dilansir dari The New Arab, Senin (15/11), Guntur, hujan, badai debu, dan hujan salju di Aswan mengusir kalajengking dari tempat persembunyiannya. 

Akibat kejadian itu, banyak orang dirawat di rumah sakit setelah disengat makhluk itu, kata seorang pejabat Kementerian Kesehatan Mesir kepada surat kabar lokal Al-Ahram.  

“Rumah sakit di seluruh provinsi telah meningkatkan kesiapan maksimal,” lapor Al-Ahram. 

Para dokter akhirnya dipanggil dari kegiatan pemberian vaksinasi sehingga mereka dapat membantu mengobati luka para korban. 

Antivenom tersedia di rumah sakit dan unit medis di seluruh Aswan, dan jumlah tambahan telah dikirim ke unit medis di desa-desa di daerah pegunungan dan gurun. 

Mesir adalah rumah bagi salah satu kalajengking paling mematikan di dunia, yaitu kalajengking ekor gemuk yang dapat membunuh manusia dalam waktu kurang dari satu jam. 

Spesies ini memiliki penjepit besar dan ekor panjang dengan tulang belakang yang menyengat. 

Gejala dari sengatannya termasuk sulit bernapas, otot berkedut, dan gerakan kepala yang tidak biasa.  

Badai hebat di Mesir juga menyebabkan pemadaman listrik dan merusak infrastruktur serta pepohonan di kota selatan. 

Warga Mesir diperintahkan untuk tinggal di rumah dan menghindari area dengan pepohonan. 

Rute transportasi utama ditutup sementara hingga Sabtu pagi, seperti kapal di Sungai Nil dari Aswan hingga Edfu serta jalan raya.

Hujan lebat diperkirakan terjadi selama beberapa hari ke depan di beberapa bagian Sinai Selatan dan Mesir Selatan.     

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement