REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengungkapkan sisa material akibat bencana tanah longsor di Deli Serdang mulai dibersihkan oleh aparat pemerintahan dan masyarakat setempat. Material tanah longsor terdapat di sejumlah lokasi perumahan warga dan wilayah aliran sungai.
"Kejadian tanah longsor ini mengakibatkan tumpukan material berupa batang pohon dan lumpur yang menimpa rumah warga," kata Plt Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari dalam keterangan pers, Selasa (16/11).
Selain menyebabkan kerusakan rumah warga, material ini menyebabkan penumpukan material pada Daerah Aliran Sungai (DAS). Pengerahan alat berat dilakukan untuk melakukan pembersihan lumpur sisa tanah longsor.
"Wilayah seputaran sungai dilakukan pengerukan lumpur pasca tanah longsor, untuk mendapatkan kedalaman sungai yang ideal. Hal ini untuk mengantisipasi adanya potensi risiko bahaya apabila hujan deras kembali terjadi," ujar Muhari.
Dilaporkan sebelumnya, bencana tanah longsor di Deli Serdang menyebabkan satu warga meninggal dunia, satu orang luka dan 31 jiwa terdampak. BPBD Kabupaten Deli Serdang bersama tim gabungan meliputi Kadis PU Deli Serdang, Kecamatan Sibolangit, Kabid Linjamsos Dinsos Deli Serdang, Kades Rumah Kinangkung, Tagana Deli Serdang, Banser Deli Serdang dan masyarakat telah dan terus bergotong royong untuk melakukan penanganan darurat dan memberikan bantuan kepada warga terdampak.
Merujuk informasi dari PVMBG mengenai potensi gerakan tanah di Kabupaten Deli Serdang Provinsi Sumatra Utara pada bulan November 2021, terdapat dua kecamatan dengan potensi menengah hingga tinggi yakni Kecamatan Bangunpurba dan Kecamatan Biru-Biru. Lebih lanjut, terdapat tiga kecamatan dengan potensi menengah yakni Kecamatan Batangkuis, Kecamatan Delitua, dan Kecamatan Galang.