Rabu 17 Nov 2021 17:44 WIB

Kurang Sabar, Gregoria Tersingkir dari Indonesia Masters

Gregoria sempat memimpin 20-19 pada gim penentuan tapi kemudian kalah.

Rep: Fitriyanto/ Red: Israr Itah
Gregoria Mariska Tunjung terhenti pada babak pertama Daihatsu Indonesia Masters 2021 oleh unggulan delapan asal Jepang, Sayaka Takahashi. Gregoria takluk 18-21, 21-11, dan 20-22.
Foto: Dok PBSI
Gregoria Mariska Tunjung terhenti pada babak pertama Daihatsu Indonesia Masters 2021 oleh unggulan delapan asal Jepang, Sayaka Takahashi. Gregoria takluk 18-21, 21-11, dan 20-22.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tampil kurang sabar saat gim ketiga menjadi penyebab tumbangnya tunggal putri Indonesia Gregoria Mariska Tunjung. Gregoria harus mengakui unggulan delapan asal Jepang, Sayaka Takahashi 18-21, 21-11, dan 20-22 dalam laga berdurasi 56 menit di Bali International Convention Centre & Westin Resort, Nusa Dua, Bali, Rabu (17/11)

"Di gim kedua saya sempat memberikan perlawanan dan lawan banyak melakukan kesalahan. Jadinya saya diuntungkan. Di sini saya berhasil memanfaatkan kesempatan yang ada," ujar Gregoria usai bertanding. 

Baca Juga

Dia mengaku pada gim awal kurang cepat beradaptasi dengan lapangan maupun permainan lawan. "Di gim kedua saya sudah mulai menemukan pola permainan dan berhasil menekan lawan," katanya dalam rilis PBSI.

Memasuki gim penentuan, pemain kelahiran Wonogiri, 11 Agustus 1999 ini menjadi kurang sabar dan terburu-buru untuk meraih poin dan mengakhiri permainan, terutama saat memimpin 20-19 di gim ketiga.

"Maunya cepat selesai dan bola jadi tidak terkontrol. Di poin kritis pun saya malah tidak maksimal," kata Gregoria. 

Kampiun Kejuaraan Dunia Junior 2017 itu mengaku, fisik dan mental bertandingnya masih perlu perbaikan. Kondisi ini membuat rasa percaya dirinya terkoreksi.  "Kurang konsisten dalam melakukan serangan. Apalagi harus menjalani pertandingan panjang," komentar Gregoria. 

Pada pertandingan melawan Takahashi ini, niatan Gregoria bukan hanya untuk menang melainkan juga bermain dengan penampilan terbaiknya. Selain itu, dia sempat terkecoh dengan pola serangan lawan yang bertangan kidal. 

"Saya sering dipaksa untuk melepas bola ke arah kiri lawan. Dia kan kidal jadi lebih mudah melakukan forehand. Seharusnya di sebelah kanan, agak sulit dia mengembalikan bola backhand," katanya. 

Selanjutnya, Takahashi akan berjumpa dengan pemain non-unggulan dari Jerman, Yvonne Li yang perlu 49 menit untuk menghentikan laju pemain Spanyol, Beatriz Corrales. 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement