REPUBLIKA.CO.ID, TANAH BAMBU -- PT Borneo Indobara (BIB) membangun masjid terapung di daerah Pantai Pagatan, Kecamatan Kusan Hilir. Masjid ini dibangun sebagai tempat ibadah sekaligus menjadi ikon wisata religi di Kabupaten Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan.
"Pembangunan masjid tersebut akan menelan dana sekitar Rp 25 miliar lebih. Kalau tidak ada halangan, pengerjaannya rampung pada 2023," kata Senior Manager corporate social responsibility (CSR) dan Eksternal PT BIB, Dindin Makinudin, Rabu (17/11).
Masjid terapung memiliki dua bangunan utama yang bertingkat. Lantai satu akan digunakan sebagai ruang serbaguna, ruang kelas dan ruang sekretariat. Sedangkan lantai dua direncanakan sebagai tempat ibadah dengan kapasitas jamaah sekitar 500 orang.
Program ini merupakan pembangunan menggunakan dana CSR PT BIB dengan sistem multi-tahun atau bertahap. Program ini juga sudah disinkronkan dengan rencana daerah dalam penataan area yang ditetapkan dalam RPJMD 2022.
Penetapan area serta penetapan arah kiblat sudah dikoordinasikan dengan pihak pemerintah daerah dan ditetapkan bersamaan dengan acara peletakan batu pertama pada Maret 2021. Selanjutnya, pembangunan masjid terapung nantinya akan diserahkan ke pemerintah daerah dengan harapan penggunaan bangunan tersebut lebih maksimal dan geliat perekonomian di sekitar area dapat meningkat.
"Saat ini pekerjaan yang dilakukan pada tahap konstruksi struktur bawah dan "break water" atau pemecah ombak, harapannya di periode 2022 struktur pembangunan lantai atas dapat dimulai," ujarnya.
Menurut dia, pembangunan masjid terapung sudah melalui pemetaan yang dilakukan oleh Universitas Lambung Mangkurat, IPB dan UI pada saat proses penyusunan baseline data untuk PPM PT BIB. Ada tiga hal yang menjadi pertimbangan berdasarkan hasil kajian tersebut.
Pertama, masyarakat lingkar satu PT BIB secara khusus dan masyarakat Tanah Bumbu secara umum adalah masyarakat yang religius yang taat dalam menjalankan syariat peribadatan menurut agama dan kepercayaan yang dianutnya. Kedua, Tanah Bumbu terdapat banyak sumber daya alam berupa pantai yang indah dan berpotensi untuk menjadi wahana wisata.
"Potensi sumber daya alam termasuk area pantai, dapat memberikan kontribusi positif dalam peningkatan sumber pendapatan asli daerah (PAD) melalui dari sektor wisata. Untuk itu konsep yang dikembangkan adalah massjid terapung sebagai sarana peribadatan dan wahana wisata religi di wilayah tersebut," pungkas Dindin.