REPUBLIKA.CO.ID, SIDOARJO -- General Manager Bandar Udara Internasional Juanda di Sidoarjo, Jawa Timur, Sisyani Jaffar, mengaku telah mempersiapkan langkah-langkah untuk menjaga keamanan dan keselamatan penerbangan menghadapi cuaca ekstrem yang mungkin terjadi. Ia mengaku terus berkoordinasi dengan pemangku kepentingan terkait seperti Otban Wilayah III, Lanudal Juanda, BMKG, Airnav, seluruh maskapai, dan ground handling mengenai langkah-langkah antisipasi yang perlu dilakukan ketika dilanda cuaca ekstrem.
"Sesuai prediksi BMKG, intensitas hujan hingga Desember akan cukup tinggi dan akan memasuki puncak pada Januari Hingga Februari 2022," ujar Sisyani, Jumat (19/11).
Sisyani menambahkan, rencana kontigensi telah disiapkan bersama pemangku kepentingan terkait. Bandara Juanda bahkan diakuinya siap menerima pengalihan penerbangan dari bandara lain apabila terjadi cuaca buruk di bandara tujuan. Pengalihan pendaratan merupakan hal yang lazim ketika terjadi cuaca buruk terjadi.
"Terutama saat musim hujan dikarenakan jarak pandang visual yang berkurang akibat tingginya curah hujan, kabut, atau kondisi lainnya. Ini dilakukan guna menjaga keselamatan dan keamanan penerbangan," ujar Sisyani.
Menurut Sisyani, pihaknya sebagai pengelola bandara tidak hanya berkoordinasi dengan eksternal, tapi juga mempersiapkan langkah-langkah antisipasi bersama tim internal perusahaan. Dari sisi internal, Bandara Juanda telah memastikan pengawasan dan pemeliharaan pekerjaan, baik di area landside maupun airside berjalan sesuai prosedur keamanan dan keselamatan penerbangan.
"Kemudian kami juga mempersiapkan pengaturan ruang tunggu apabila dalam waktu berdekatan ada beberapa penerbangan yang mengalami keterlambatan karena cuaca buruk, tentu dengan tetap menjalankan protokol kesehatan di masa pandemi Covid-19," kata dia