Ahad 21 Nov 2021 19:08 WIB

Penyebab Sering Terbangun Saat Tidur

Minum terlalu banyak cairan di sekitar waktu tidur dapat menjadi bumerang.

Rep: Desy Susilawati/ Red: Qommarria Rostanti
Kebiasaan yang menyebabkab Anda bangun di pertengahan tidur (ilustrasi).
Foto: Republika/Mardiah
Kebiasaan yang menyebabkab Anda bangun di pertengahan tidur (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kebutuhan tidur setiap kelompok usia berbeda-beda. Setelah hari yang berat di tempat kerja atau sekolah, setelah perjalanan panjang dan sibuk atau sesi latihan yang intens, tidak ada yang lebih membahagiakan daripada tidur malam yang nyenyak. 

Anda yang menghabiskan banyak waktu untuk bekerja dan stres sepanjang hari, tidur menawarkan kelegaan dari semua ketegangan dan membantu Anda merasa berenergi untuk aktivitas hari yang akan datang. Namun, jika karena alasan apa pun seseorang merasa kurang tidur, baik itu karena istirahat yang tidak cukup atau tidak tepat, kelelahan, kelesuan, kelelahan, dan perubahan suasana hati yang menyertainya memengaruhi kesehatan secara keseluruhan dalam jangka panjang.

Baca Juga

Dilansir di laman Times Now News, Ahad (21/11), menurut sebuah penelitian yang diterbitkan dalam Journal of Psychosomatic Research, ditemukan bahwa dalam kelompok yang terdiri dari sekitar 22 ribu sukarelawan, 31,2 persen orang di atas usia 15 tahun terbangun di antara malam setidaknya tiga kali sepekan.

Meskipun berguling-guling di tempat tidur tidak dihitung sebagai bangun di antara malam, spesialis tidur telah mengungkapkan penyebab yang sama dan bagaimana seseorang dapat memperbaiki situasi. Beirikut penjelasannya:

1. Minum cairan menjelang tidur

Ya, itu adalah kebiasaan sehat untuk tetap terhidrasi sepanjang hari. Namun, minum terlalu banyak cairan di sekitar waktu tidur dapat menjadi bumerang karena dapat menyebabkan sering buang air kecil yang memaksa Anda untuk bangun lagi dan lagi sehingga mengganggu tidur yang nyenyak. Sebagai obatnya, cobalah minum minuman di malam hari atau dalam jumlah terbatas menjelang waktu tidur. 

2. Asupan alkohol sekitar waktu tidur

Alkohol memang menyebabkan rasa kantuk. Namun, seperti yang dijelaskan ahli dari Stanford University School of Medicine, alkohol yang dikonsumsi menjelang tidur dapat mengganggu tidur atau menunda dimulainya tahap REM. Selain itu, alkohol memicu dehidrasi yang dapat membuat Anda merasa haus di tengah tidur, memaksa Anda untuk bangun berkali-kali untuk air atau buang air kecil.

3. Sleep apnea

Sleep apnea adalah gangguan tidur yang serius di mana pernapasan berhenti sesekali. Seseorang mungkin akhirnya mendengkur terlalu keras, bangun setiap sekarang merasa terengah-engah, atau terengah-engah. Kondisi serius, sleep apnea dapat mengisyaratkan risiko jangka panjang penyakit jantung kronis atau lebih. Oleh karena itu, penting untuk memeriksakan diri ke dokter tepat waktu untuk pengelolaan kondisi yang lebih baik.

4. Nyeri

Nyeri dalam bentuk apa pun, baik itu kronis atau akut, dapat menyebabkan tidur yang terfragmentasi dan kelelahan setelahnya. Baik itu rasa sakit fisik atau stres mental, itu dapat mengganggu tidur REM dan memaksa Anda untuk bangun sesekali membolak-balik untuk mencari kelegaan. Para ahli merekomendasikan untuk memilih kasur yang tepat atau berkonsultasi dengan praktisi medis untuk mengetahui akar penyebab ketidaknyamanan dan mencari perawatan yang sesuai.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement