Senin 22 Nov 2021 09:04 WIB

Rintisan Teknologi Pendidikan Naik Signifikan Akibat Pandemi

Saat ini teknologi mutlak dibutuhkan semua sektor.

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Muhammad Fakhruddin
Rintisan Teknologi Pendidikan Naik Signifikan Akibat Pandemi (ilustrasi).
Foto: Antara/Ari Bowo Sucipto
Rintisan Teknologi Pendidikan Naik Signifikan Akibat Pandemi (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID,BANDUNG -- Industri teknologi pendidikan (education technology/edtech) meningkat signifikan di masa pandemi Covid 19. Hal ini terjadi, karena adanya pembatasan kegiatan tatap muka sehingga memaksa masyarakat untuk memeroleh pendidikan secara dalam jaringan (online).

Menurut CEO Salam Ganesha, Marko Rasuandi, seiring pandemi kegiatan pembelajaran dan pengembangan skill secara daring terus berkembang. Kini tidak hanya sebatas buku teks yang diajarkan di sekolah, tetapi sudah banyak mengajarkan berbagai kursus pelatihan mulai dari soft skill hingga hard skill di berbagai bidang.

"Gara-gara pandemi, masyarakat harus beradaptasi dengan teknologi," ujar Marko dalam siaran persnya, akhir pekan ini.

Marko mengatakan, saat ini muncul kreator-kreator edtech di Tanah Air yang membuktikan bahwa anak negeri mampu bersaing dalam bidang teknologi.

"Banyak muncul startup edutech di berbagai kota," katanya. 

Hal ini pun, kata dia, menjadi alasan dirinya saat berhasil menggelar Education Technology Summit (EDMIT) 2021 pada 29-31 Oktober lalu.

Acara yang diselenggarakan Salam Ganesha ini mengusung tema “Diversity of Edtech” dengan menghadirkan berbagai rintisan edutech beserta sejumlah pakar dan praktisinya. Kegiatan yang berlangsung selama tiga hari ini berhasil menyedot 5.000 peserta yang mendaftar di berbagai sesi dari seluruh Indonesia.

Pesertanya pun, kata dia, dari berbagai latar belakang meski didominasi mahasiswa dan profesional muda. "Mahasiswa ini orang-orang yang akan menyiapkan diri menuju karier yang diinginkan. Kalau profesional muda, banyak di antara mereka yang ingin mengganti bidang yang ditekuninya sekarang," paparnya.

Edutech di sektor kewirausahaan, kata dia, banyak diminati peserta. Sebagai contoh, edutech wirausaha kuliner paling banyak diserbu peserta.

"Dia ngajarin cara membikin dan menjelaskan bahwa potensi bisnis kue masih bagus. Termasuk diberi tahu cara memilih partner bisnis, juga memastikan bahan-bahan kue yang dipilih dari kualitas teratas," katanya.

Bahkan, kata dia, pendiri edutech kuliner tersebut sampai mengambil gelar master di Jepang khusus untuk memperdalam pendidikan kulinernya. "Ini membuktikan bahwa anak negeri tidak kalah kualitasnya, baik pengetahuan pendidikan maupun teknologinya," katanya.

Selain sektor wirausaha, kata dia, apliclable skill pun banyak diminati peserta seperti digital marketing hingga terkait konten kreator. Menurutnya, terdapat edutech yang khusus memberikan kiat-kiat sukses menjadi pengguna media sosial.

"Ada adik kakak yang ngajarin cara menjadi konten kreator. Bagaimana berhasil menjadi influencer, lalu pasar mana saja yang belum digarap," kata Marko seraya menyebut mereka pun berhasil melahirkan banyak influencer baru.

Melalui EDMIT 2021 yang telah diselenggarakannya ini, Marko menilai masih terjadi kekosongan antara kebutuhan industri dengan lulusan pendidikan kita termasuk dari perguruan tinggi. "Kita juga bisa tahu skill seperti apa yang dibutuhkan industri saat ini," katanya.

Menurutnya juga, saat ini teknologi mutlak dibutuhkan semua sektor. "Agar SDM kita bisa memenuhinya, jadi apapun fakultasnya, harus disisipi pendidikan teknologi," katanya. 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement