Rabu 24 Nov 2021 05:05 WIB

Adab dan Akhlak Terhadap Orang Tua

Sudah seyogyanya seorang anak menghormati kebijaksanaan orang tua.

Rep: Kiki Sakinah/ Red: Ani Nursalikah
Adab dan Akhlak Terhadap Orang Tua
Foto: Thoudy Badai/Republika
Adab dan Akhlak Terhadap Orang Tua

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Islam sangat menekankan adab sopan santun dan cara bersikap (akhlak) yang benar dalam berhubungan dengan orang lain tanpa memandang usia, jenis kelamin, warna kulit, agama, atau keyakinan.

Islam begitu memperhatikan tentang hubungan dengan sesama. Menjaga hubungan baik dengan orang lain harus menjadi prioritas utama dari seluruh Muslim. Pentingnya adab sopan santun ini dalam Islam digambarkan dalam hadits Nabi Muhammad SAW yang merangkum tujuan dari seluruh pesannya ke dalam kesempurnaan akhlak terbaik.

Baca Juga

Hadits itu berbunyi, "Sesungguhnya aku diutus hanya untuk menyempurnakan kemuliaan akhlak (akhlak terbaik)." (HR Al-Baihaqi dari Abu Hurairah RA).

Di dalam Alquran juga dijelaskan Nabi Muhammad SAW diutus untuk membawa rahmat kepada umat manusia, untuk kebaikan umat manusia dan membimbing umat manusia. Allah berfirman dalam surat 21 ayat 107 yang berbunyi, "Dan Kami tidak mengutus engkau (Muhammad) melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi seluruh alam."

Tata krama yang baik diterapkan bagi semua orang karena mencakup area pemahaman yang universal. Tata krama tersebut harus menjadi praktik dan kebiasaan sehari-hari yang terwujud dalam bentuk menunjukkan rasa hormat kepada orang lain, bertindak baik, menghindari perilaku yang tidak pantas, menggunakan bahasa yang pantas, membuat orang lain nyaman, dan melakukan upaya yang wajar agar tidak menyinggung orang lain.

photo
Saat anak terpaksa ikut keluar rumah, pastikan mereka juga menerapkan protokol kesehatan. - (Republika)

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
اِذْ اَنْتُمْ بِالْعُدْوَةِ الدُّنْيَا وَهُمْ بِالْعُدْوَةِ الْقُصْوٰى وَالرَّكْبُ اَسْفَلَ مِنْكُمْۗ وَلَوْ تَوَاعَدْتُّمْ لَاخْتَلَفْتُمْ فِى الْمِيْعٰدِۙ وَلٰكِنْ لِّيَقْضِيَ اللّٰهُ اَمْرًا كَانَ مَفْعُوْلًا ەۙ لِّيَهْلِكَ مَنْ هَلَكَ عَنْۢ بَيِّنَةٍ وَّيَحْيٰى مَنْ حَيَّ عَنْۢ بَيِّنَةٍۗ وَاِنَّ اللّٰهَ لَسَمِيْعٌ عَلِيْمٌۙ
(Yaitu) ketika kamu berada di pinggir lembah yang dekat dan mereka berada di pinggir lembah yang jauh sedang kafilah itu berada lebih rendah dari kamu. Sekiranya kamu mengadakan persetujuan (untuk menentukan hari pertempuran), niscaya kamu berbeda pendapat dalam menentukan (hari pertempuran itu), tetapi Allah berkehendak melaksanakan suatu urusan yang harus dilaksanakan, yaitu agar orang yang binasa itu binasa dengan bukti yang nyata dan agar orang yang hidup itu hidup dengan bukti yang nyata. Sungguh, Allah Maha Mendengar, Maha Mengetahui.

(QS. Al-Anfal ayat 42)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement