REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah dan PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) menerbitkan RUPTL 2021-2030. Karena RUPTL ini baru terbit Oktober kemarin, pemerintah dan PLN baru akan menggenjot pembangunan pembangkit pada tahun depan.
Direktur Mega Proyek dan Energi Baru Terbarukan PLN Wiluyo Kusdwiharto mengungkapkan, implementasi EBT baru dapat dilakukan pada 2022 mengingat perlunya waktu untuk mengkaji dan mendalami RUPTL 2021-2030 yang baru diterbitkan pada Oktober lalu.
"Kami membutuhkan waktu sekitar 3 bulan untuk men-deploy RUPTL tersebut menjadi kegiatan-kegiatan EBT berdasarkan RUPTL tersebut sehingga mulai semester I 2022 akan dimulai implementasi proyek-proyek EBT tersebut," kata Wiluyo dalam gelaran IndoEBTKEConnect, Selasa (23/11).
Tahun depan, 21 proyek EBT tersebut terdiri dari enam proyek PLTA, yakni PLTA Kumbih-3 (45 MW) Lot Sipil, PLTA Kumbih-3 (45 MW) Lot Electro Mechanical, PLTA Hidro Sumatera Kuota Tersebar (90 MW), PLTA Sulbagsel Kuota Tersebar (200 MW), PLTA Bakaru II-Sipil (140 MW), PLTA Bakaru II-Electromechanical (140 MW).