REPUBLIKA.CO.ID, OYO—Ketua Komunitas Muslim Negara Bagian Oyo, Nigeria Alhaji Kunle Sanni mengatakan masyarakat tengah merencanakan tindakan hukum untuk melindungi pengenaan jilbab di sekolah-sekolah umum. Rencana ini didasari banyak kasus kontroversi tentang jilbab dan pelecehan seksual terhadap gadis dan wanita yang mengenakan jilbab di sekolah dasar, menengah, dan lembaga perguruan tinggi di negara bagian.
Sanni mengatakan gagasan untuk melarang siswa Muslim menggunakan jilbab di sekolah negeri dengan alasan bahwa mereka adalah sekolah Kristen tidak akan ditoleransi lagi. Dia mengatakan bahwa masyarakat telah sepakat untuk pergi ke pengadilan dan mencari perlindungan hukum atas kasus tersebut.
“Apa yang dikatakan oleh pasal 32 (2) dari konstitusi adalah bahwa seorang Muslim tidak hanya berhak atas kebebasan beragama tetapi juga kebebasan untuk menjalankan agamanya. Penggunaan hijab adalah manifestasi Islam,” katanya.
Ketua meyakinkan bahwa tidak akan ada lagi Muslim yang tersakiti karena menggunakan hijab, dan konstitusi sudah menjamin hal tersebut. “Ketika teman saya Christopher Alao-Akala menjadi Gubernur, beberapa guru Muslim mulai menggunakan Niqob di Kishi, lalu mereka dipecat, tetapi mereka pergi ke pengadilan. Hakim Kristen tidak hanya memutuskan bahwa guru berhak mengenakan Niqob mereka sebagai hak agama mereka, tetapi dia juga mengatakan tunggakan gaji tiga tahun mereka harus dibayar.”
“Insya Allah kami akan kembali ke pengadilan karena kami ingin jilbab untuk semua wanita di Negara Bagian Oyo,” kata Sanni menambahkan.
Ketua Komunitas Muslim Ibadan, Kepala Bayo Oyero, mengatakan bahwa persatuan umat Islam adalah instrumen terpenting dan nyata untuk pembangunan yang sangat dibutuhkan umat Islam saat ini. “Muslim yang berkuasa menggunakan Islam untuk memelihara ambisi politik mereka sendiri dan memberdayakan diri mereka sendiri,” kata Oyero.
Dia mengatakan bahwa sudah saatnya masyarakat menempatkan agenda pembangunan untuk memajukan perjuangan umat Islam. Namun, Aare Musulumi dari Yorubaland, Edo, dan Delta, Alhaji Daud Akinola, meminta para pemimpin Muslim untuk melihat ke dalam untuk menemukan solusi abadi untuk tantangan yang dihadapi umat Islam.
Aare Musulumi mengatakan bahwa sangat penting bagi umat Islam untuk mencari solusi dari berbagai tantangan yang dihadapi umat di Negara Bagian Oyo dan sekitarnya. Lebih lanjut dia mengatakan bahwa rasa kasih di antara umat Muslim sangat penting dengan menekankan bahwa prinsip persatuan adalah cinta.
Sumber:
https://pmnewsnigeria.com/2021/11/22/oyo-muslims-ready-for-legal-battle-over-hijab-controversy/