Rabu 24 Nov 2021 14:38 WIB

Bonucci Sebut Juventus Harus Petik Pelajaran dari Chelsea

Juventus dicukur Chelsea 0-4 di Stamford Bridge dalam laga Grup H Liga Champions.

Rep: Fitriyanto/ Red: Israr Itah
Pemain Juventus Leonardo Bonucci bereaksi saat pertandingan sepak bola grup H Liga Champions UEFA antara Chelsea FC dan Juventus FC di London, Inggris,  Rabu (24/11) dini hari WIB.
Foto: EPA-EFE/Facundo Arrizabalaga
Pemain Juventus Leonardo Bonucci bereaksi saat pertandingan sepak bola grup H Liga Champions UEFA antara Chelsea FC dan Juventus FC di London, Inggris, Rabu (24/11) dini hari WIB.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Leonardo Bonucci mengatakan Juventus harus mengambil pelajaran dari kekalahan telak 0-4 melawan Chelsea pada laga kelima Grup H Liga Champions di Stamford Bridge, London, Rabu (23/11) dini hari WIB. Juventus sudah lolos ke babak 16 besar, tetapi Bianconeri turun ke posisi kedua klasemen setelah gawangnya dibobol oleh Trevor Chalobah, Reece James, Callum Hudson-Odoi, dan Timo Werner.

“Ini kekalahan berat. Tentu saja, kami harus mengambil pelajaran bahwa melawan tim-tim ini Anda harus selalu melaju dengan kecepatan 1.000 km/jam. Sebab saat Anda memperlambatnya, mereka menghukum Anda,” kata Bonucci kepada Sky Sport Italia dan Sport Mediaset, dikutip Football Italia.

Baca Juga

Ia mengatakan, Juventus mencoba pada babak kedua untuk menutup pergerakan Chelsea dari sisi sayap. Sayangnya, ia mengakui Juventus tidak cukup fokus pada dua bola yang dimasukkan Chelsea dari sayap.

“Penting bagi kami untuk mengambil pelajaran dari pertandingan ini, yaitu melawan tim-tim ini, Anda tidak dapat menurunkan intensitas atau konsentrasi walau sejenak," kata dia.

Ia mengatakan Juventus kebobolan gol pertama dari sepak pojok. Menurut Bonucci, bisa mungkin saja terjadi handball. Menurut dia, Nyonya Tua seharusnya mengendalikannya dengan lebih baik pada babak kedua, karena Chelsea menghadirkan banyak masalah bagi Juventus.

Bonucci pun ikut mengomentari anggapan soal perbedaan tempo antara tim Italia dan wakil Inggris di pentas Eropa. Ia memuji Liga Primer yang memiliki tujuh, delapan, hingga sembilan tim yang bersaing memperebutkan gelar domestik setiap musim. Karena itu pula, mereka juga menjadi penantang serius dan mampu melaju jauh di Liga Champions.

“Kami perlu mengambil pelajaran yang tepat dari permainan ini dan siap untuk mengambilnya ke depan.  Anda harus 100 persen siap secara fisik dan psikologis untuk setiap momen dalam permainan ini. Jika tidak, Anda akan dihukum. “Kami lolos ke babak 16 besar, itu target pertama dan kami mencapainya. Sekarang kami melihat ke depan," tegas Bonucci.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement