Rabu 24 Nov 2021 23:30 WIB

Sederet Alasan Pochettino Bukan Pelatih Tepat untuk MU

MU butuh menghadirkan stabilitas di tim utama seperti saat masih ditangani Sir Alex.

Rep: Reja Irfa Widodo/ Red: Endro Yuwanto
Pelatih Paris Saint-Germain (PSG) Mauricio Pochettino.
Foto:

2. Rekor terakhir Pochettino di Liga Primer Inggris

Pada musim 2018/2019, Pochettino berhasil mengantarkan Spurs ke partai final Liga Champions. Namun, hanya berselang enam bulan pasca-mengantarkan the Lilywhites merumput di partai puncak Liga Champions, Pochettino dipaksa meninggalkan kursi pelatih Spurs.

Manajemen Spurs mengambil langkah tersebut lantaran performa buruk the Lilywhites pada awal musim 2019/2020. Dari 12 laga, Spurs hanya bisa memetik tiga kemenangan dan terpuruk di peringkat ke-14 klasemen sementara Liga Primer Inggris. Ujungnya, Pochettino harus angkat kaki dan digantikan Jose Mourinho pada November 2019. Hal ini yang harus dipertimbangkan oleh MU sebelum merekrut Pochettino.

3. Kecenderungan konflik dengan jajaran direksi klub

Pochettino memiliki rekam jejak yang buruk dalam hal menjaga hubungan dengan jajaran direksi klub. Selain menurunnya performa Spurs di atas lapangan, perselisihan Pochettino dengan Pemimpin Dewan Direksi Spurs, Daniel Levy, kabarnya menjadi salah satu alasan berakhirnya kiprah Pochettino di klub asal London Utara tersebut. Kabar kurang sedap pun sempat terdengar terkait hubungan Pochettino dengan Direktur Olahraga PSG, Leonardo.

Pochettino dikabarkan memiliki perbedaan pendapat dengan Leonardo terkait kebijakan transfer pemain. Di sisi lain, Wakil CEO United, Ed Woodwaard, juga dikenal kerap bersitegang dengan sejumlah pelatih MU. Louis Van Gaal dan Jose Mourinho sempat disebut-sebut pernah berseteru dengan Woodward. Ujungnya, Van Gaal dan Mourinho harus mengakhiri kiprahnya di United. Bukan tidak mungkin, kehadiran Pochettino di MU malah lebih banyak diisi oleh kabar perseteruannya dengan Woodward.

4. Keraguan soal kemampuan Pochettino dalam mengelola pemain bintang

Menangani tim yang memiliki deretan pemain bintang, seperti seperti Lionel Messi, Kylian Mbappe, dan Neymar, dianggap sebagai salah satu impian seorang pelatih. Namun, di balik itu, ada tantangan besar buat pelatih untuk bisa menangani pemain-pemain bintang tersebut. Tantangan ini yang dinilai belum bisa dijawab oleh Pochettino. Berbeda saat masih menukangi Spurs, Pochettino memang memiliki barisan pemain bintang di skuad PSG.

Mantan bek tengah Newell Old Boys itu pun mengakui, tidak mudah untuk mengani pemain-pemain bintang. "Tiap tiga pemain itu bisa menjadi pemain andalan di tiga klub yang berbeda. Kini, mereka berada dalam satu tim. Ketiganya memiliki kebutuhan dan keinginan berbeda dalam permainan mereka. Tidak mudah untuk menyatukan semua itu,'' ujar Pochettino. Apabila ditunjuk menangani Man United, Pochettino juga dihadapkan tantangan serupa. Pochettino mesti bisa mengelola dan menangani pemain-pemain bintang MU, seperti Paul Pogba dan Cristiano Ronaldo. Levelnya mungkin sedikit berbeda dengan PSG, namun mengelola skuad yang mahal tidak akan pernah mudah.

5. Bukan tergolong pelatih papan atas

Pochettino boleh saja diakui sebagai salah satu pelatih muda yang memiliki kemampuan yang cukup mumpuni. Namun, Pochettino masih belum dianggap sebagai pelatih papan atas. Pochettino dinilai tidak berada dalam kategori yang sama dengan sejumlah pelatih di Liga Primer Inggris, seperti Juergen Klopp, Pep Guardiola, Thomas Tuchel, dan Antonio Conte. Empat pelatih ini, bersama Diego Simeone dan Zinedine Zidane, dinilai sebagai pelatih papan atas di pentas sepak bola Eropa saat ini.

Dasar penilaiannya sudah tentu raihan trofi. Kendati Conte dan Simeone tidak pernah menjuarai Liga Champions, berbeda dari empat pelatih lainnya dalam daftar tersebut, Conte dan Simone telah membuktikan kemampuan dalam meraih trofi bergengsi. Conte nyaris tidak pernah gagal dalam membawa trofi bergengsi buat tim-tim yang ditanganinya, mulai dari Bari, Juventus, Chelsea, hingga terakhir Inter Milan. Sedangkan Simeone berhasil meraih dua trofi La Liga Spanyol, sepasang titel Liga Europa, dan dua kali mengantarkan Los Rojiblancos ke partai final Liga Champions.

Klasemen Premier League Musim 2024
Pos Team Main Menang Seri Kalah Gol -/+ Poin
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement