REPUBLIKA.CO.ID, MELBOURNE - Australia melaporkan dua penumpang pesawat yang tiba dari wilayah selatan Afrika pada akhir pekan terbukti positif terinfeksi varian Omicron. Temuan itu menambah panjang daftar negara yang tengah menghadapi varian baru virus corona yang sangat menular itu.
Otoritas kesehatan di negara bagian terpadat Australia, New South Wales, mengatakan kedua penumpang itu tiba di Sydney pada Sabtu (27/11) malam dan tesnya menunjukkan hasil positif. Pengurutan genom terhadap sampel pada Ahad memastikan mereka terinfeksi Omicron.
Australia bergabung dengan Inggris, Jerman, dan Italia yang telah mendeteksi kasus Omicron di negara masing-masing sepanjang akhir pekan. Banyak negara mulai memberlakukan pembatasan perjalanan dari wilayah selatan Afrika. Kedua penumpang itu tidak menunjukkan gejala, sudah divaksin dan kini dikarantina, kata NSW Health, departemen kesehatan New South Wales.
Dua belas penumpang lain yang tiba dari wilayah yang sama juga dikarantina di hotel selama 14 hari. Sedangkan sekitar 260 penumpang lain dan kru pesawat telah diperintahkan untuk mengisolasi diri. "Para kontak dekat akan dihubungi secara berkala dan pemeriksaan kepatuhan akan dilakukan," kata NSW Health dalam pernyataan dilansir Reuters.
Australia pada Sabtu memberlakukan pembatasan baru bagi mereka yang bepergian ke sembilan negara di selatan Afrika, di tengah kekhawatiran tentang kemungkinan munculnya gelombang baru akibat varian Omicron. Kesembilan negara itu adalah Afrika Selatan, Namibia, Zimbabwe, Botswana, Lesotho, Eswatini, Seychelles, Malawi, dan Mozambik.