Prestasi Man City yang sempat mencatat 21 kemenangan beruntun musim lalu bukan tak mungkin bisa terulang. Pelatih Man City, Pep Guardiola, diprediksi berhasil menjaga ritme tim setelah jeda internasional menghentikan aktivitas kompetisi level klub. Kemampuan inilah yang sulit ditemukan oleh juru taktik lainnya.
Namun, persoalannya, Man City harus mampu meningkatkan daya gedor di lini serang. Sebab dari tim tiga besar, the Citizens termasuk yang paling sedikit mencetak gol. Hingga saat ini, belum ada sosok striker murni di dalam skuad utama Man City.
Guardiola kerap menerapkan pola false nine dengan menaruh gelandang sebagai ujung tombak. Dalam beberapa laga terakhir, Riyad Mahrez bertanggung jawab sebagai target man dengan bantuan Gabriel Jesus dan Raheem Sterling di sisi kanan dan kirinya.
Menyoal produktivitas, Liverpool menjadi salah satu kandidat juara karena menjadi tim yang paling rajin membobol gawang lawan musim ini dengan catatan 39 gol. Tiga bomber the Reds, Mohamed Salah, Sadio Mane, dan Diogo Jota masuk ke dalam jajaran top skorer.
Liverpool menggoreskan catatan impresif karena berhasil mencetak lebih dari dua gol dalam 17 pertandingan beruntun. Tim terakhir yang pernah mencatat hasil serupa adalah Sunderland pada 1927 lalu. Hal ini membuka kemungkinan the Reds merebut titel Liga Primer Inggris yang kedua dalam tiga musim.
Akan tetapi, Juergen Klopp selaku pelatih Liverpool harus memperhatikan jadwal padat yang akan dihadapi para pemainnya. Sebab pada Januari 2022 mendatang, ada Piala Afrika 2022 yang membuat dua penyerangnya, Mo Salah dan Sadio Mane, kemungkinan besar bakal membela negaranya masing-masing di turnamen itu.