Selasa 30 Nov 2021 13:13 WIB

China Pasang Sistem Mata-matai Gerak Jurnalis dan Mahasiswa

China dinilai sedang membangun sistem teknologi pengawasan tercanggih di dunia

Rep: Dwina Agustin/ Red: Christiyaningsih
Personel keamanan menahan wartawan di pintu masuk ke Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Hubei di mana tim Organisasi Kesehatan Dunia melakukan kunjungan lapangan di Wuhan di provinsi Hubei China tengah pada Senin (1/2/2021). Pejabat keamanan di salah satu provinsi terbesar di China, Henan, telah memasang sistem pengawasan untuk melacak jurnalis dan mahasiswa internasional.
Foto: AP/Ng Han Guan
Personel keamanan menahan wartawan di pintu masuk ke Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Hubei di mana tim Organisasi Kesehatan Dunia melakukan kunjungan lapangan di Wuhan di provinsi Hubei China tengah pada Senin (1/2/2021). Pejabat keamanan di salah satu provinsi terbesar di China, Henan, telah memasang sistem pengawasan untuk melacak jurnalis dan mahasiswa internasional.

REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Pejabat keamanan di salah satu provinsi terbesar di China, Henan, telah memasang sistem pengawasan untuk melacak jurnalis dan mahasiswa internasional. Sistem ini diklaim dibangun untuk mengawasi orang-orang yang mencurigakan.

Pengawasan ini diketahui melalui dokumen tender tertanggal 29 Juli diterbitkan di situs web pengadaan pemerintah provinsi Henan. Akses publik ke dokumen tender dinonaktifkan pada Senin (29/11).

Baca Juga

Website tersebut sempat merinci rencana untuk sistem yang dapat mengkompilasi file individu tentang orang-orang yang berkepentingan yang datang ke Henan. Data didapat menggunakan 3.000 kamera pengenal wajah yang terhubung ke berbagai database nasional dan regional. Untuk memenuhi itu, kontrak 5 juta yuan diberikan pada 17 September kepada perusahaan teknologi China Neusoft.

Perusahan tersebut diharuskan menyelesaikan pembangunan sistem dalam waktu dua bulan setelah penandatanganan kontrak. Belum bisa dipastikan apakah sistem tersebut saat ini beroperasi.

Menurut beberapa pakar keamanan, China sedang mencoba untuk membangun salah satu jaringan teknologi pengawasan paling canggih di dunia. Sistem ini didukung dengan jutaan kamera di tempat umum dan peningkatan penggunaan teknik seperti pemantauan ponsel cerdas dan pengenalan wajah.

Perusahaan riset pengawasan IPVM yang berbasis di Amerika Serikat (AS) telah melacak dengan cermat perluasan jaringan dan pertama kali mengidentifikasi dokumen Henan. Lembaga ini menyebut tender itu unik dalam menentukan jurnalis sebagai target pengawasan dan memberikan cetak biru bagi otoritas keamanan publik untuk segera menemukan mereka dan menghalangi pekerjaannya.

"Sementara RRC memiliki sejarah yang terdokumentasi dalam menahan dan menghukum jurnalis karena melakukan pekerjaan mereka, dokumen ini menggambarkan contoh pertama yang diketahui dari teknologi keamanan kustom bangunan RRC untuk merampingkan penindasan negara terhadap jurnalis," kata Kepala Operasi IPVM Donald Maye, menggunakan inisial merujuk pada Republik Rakyat China.

Dokumen tender hampir 200 halaman dari Departemen Keamanan Publik Henan tidak memberikan alasan mengapa ingin melacak jurnalis atau mahasiswa internasional. Kategori orang lain yang ingin dilacak adalah perempuan dari negara tetangga yang merupakan penduduk ilegal.

Dokumen tender yang ditentukan kamera harus mampu membuat file yang relatif akurat untuk individu yang sebagian wajahnya tertutup masker atau kacamata. Mereka yang ditargetkan harus dapat dicari di database hanya dengan mengunggah gambar atau mencari atribut wajah.

Sistem tersebut akan dioperasikan oleh setidaknya 2.000 pejabat dan polisi. Jurnalis akan dibagi menjadi tiga kategori yakni merah, kuning, hijau, dalam urutan risiko yang menurun.

Menurut dokumen tender, pasukan polisi yang berbeda yang mencakup seluruh Henan akan terhubung ke platform untuk bertindak jika ada peringatan. Peringatan akan diberikan jika seorang jurnalis saat berada di Henan mendaftar ke hotel, membeli tiket, atau melintasi perbatasan provinsi.

Sistem peringatan dini yang berbeda diterapkan untuk kelompok lain. "Orang-orang yang mencurigakan harus dibuntuti dan dikendalikan, analisis penelitian dinamis dan penilaian risiko dibuat, dan jurnalis ditangani sesuai dengan kategori mereka," tulis penjelasan dokumen tender itu.

Sementara sebagian besar dokumen Henan mengacu pada jurnalis, beberapa segmen menyebutkan wartawan asing. Pada Oktober tahun lalu, pemerintah Henan menerbitkan di platform pengadaannya untuk calon pemasok dari proyek sistem yang akan berpusat pada orang asing. Sistem ini membantu melindungi kedaulatan, keamanan, dan kepentingan nasional.

sumber : Reuters
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement