Jumat 03 Dec 2021 03:26 WIB

Belanda: 14 Bela Penumpang Terinfeksi Omicron Telah Divaksin

RIVM mendorong pemerintah Belanda wajibkan PCR bukan divaksin untuk syarat terbang

 Tampak luar hotel di Badhoevedorp dekat Bandara Schiphol, Belanda, tempat otoritas Belanda mengisolasi 61 orang yang dinyatakan positif COVID-19 pada dua penerbangan kedatangan yang berasal dari Afrika Selatan, Sabtu, 27 November 2021. Pihak berwenang sedang melakukan penyelidikan lebih lanjut untuk melihat apakah ada wisatawan yang memiliki varian omicron.
Foto: AP/Peter Dejong
Tampak luar hotel di Badhoevedorp dekat Bandara Schiphol, Belanda, tempat otoritas Belanda mengisolasi 61 orang yang dinyatakan positif COVID-19 pada dua penerbangan kedatangan yang berasal dari Afrika Selatan, Sabtu, 27 November 2021. Pihak berwenang sedang melakukan penyelidikan lebih lanjut untuk melihat apakah ada wisatawan yang memiliki varian omicron.

REPUBLIKA.CO.ID, AMSTERDAM -- Otoritas kesehatan Belanda mengatakan 14 penumpang pesawat dari Afrika Selatan yang terinfeksi virus corona varian Omicron telah divaksin. Mereka termasuk di antara 62 orang yang dites positif COVID-19 setelah tiba di Belanda dengan dua penerbangan dari Afrika Selatan, pekan lalu.

Berdasarkan aturan yang berlaku pada saat itu, lebih dari 600 penumpang dapat naik ke penerbangan maskapai KLM dari Johannesburg dan Cape Town pada 26 November dengan bukti vaksinasi atau hasil tes COVID-19 negatif baru-baru ini.

Seorang juru bicara otoritas kesehatan untuk Kennemerland, di mana Bandara Schiphol berada, mengatakan "sekitar 90 persen" dari mereka yang dites positif telah divaksin.

Seorang juru bicara Institut Kesehatan Belanda (RIVM) mengonfirmasi pada Kamis bahwa mereka termasuk semua penumpang yang terinfeksi Omicron. Tingkat infeksi di antara penumpang dari Afrika Selatan memicu seruan dari otoritas kesehatan Belanda untuk mengharuskan pengujian untuk menggantikan status vaksinasi sebagai syarat terbang.

"Dengan kombinasi yang mengharuskan tes sebelum keberangkatan dan pengujian ulang lima hari setelah kedatangan, serta mengetahui apa yang terjadi, Anda dapat membuat penerbangan lebih aman," kata kepala divisi penyakit menular RIVM, Jaap van Dissel, kepada parlemen pada Rabu (1/12).

Dia juga merekomendasikan karantina untuk pelancong dari daerah berisiko tinggi. Saran RIVM, yang belum diadopsi oleh pemerintah Belanda, adalah bahwa hanya tes usap PCR yang diambil 48 jam sebelum kedatangan di Belanda yang dapat diterima, dan itu tetap diperlukan terlepas dari status vaksinasi seseorang.

Negara-negara di seluruh dunia memperketat aturan penerbangan setelah ditemukannya Omicron, yang disebut Organisasi Kesehatan Dunia sebagai "varian yang perlu diperhatikan" karena kekhawatiran bahwa varian itu bisa melawan vaksin dan memperpanjang pandemi.

Pemerintah Belanda mengatakan sedang mempertimbangkan rekomendasi RIVM tetapi menginginkan keputusan apa pun dibuat di tingkat Uni Eropa. Prancis, Portugal, dan Irlandia telah mengadopsi kebijakan serupa.

Otoritas kesehatan di Kennemerland juga mengatakan pada Kamis bahwa mereka membebaskan lebih dari setengah penumpang yang terinfeksi, yang telah diisolasi di sebuah hotel dekat bandara, setelah tes selanjutnya menunjukkan bahwa mereka tidak lagi membawa virus.Pihak berwenang tidak mengatakan apakah salah satu dari 14 penumpang yang terinfeksi varian Omicron diizinkan bebas, dengan alasan privasi.

sumber : Antara/Reuters
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement