Sabtu 04 Dec 2021 15:53 WIB

ODICOFF Belanda-Serbia: Perdagangan Global Pertanian Lokal

Potensi pasar sangat terbuka khususnya untuk kopi, buah dan produk olahan pertanian

Gelaran One Day with Indonesian Coffee, Fruits, and Floriculture ODICOFF Belanda-Serbia yang merupakan bagian dari keseluruhan Road Show produk pertanian Indonesia di 10 Negara, memberikan dampak signifikan terhadap perdagangan pertanian Indonesia. Dari data yang dihimpun gelaran ODICOFF Belanda-Serbia tercatat potensi penjualan senilai Rp 313,08 miliar atau setara 21,8 juta USD (kurs Rp 14.320/USD).
Foto: istimewa
Gelaran One Day with Indonesian Coffee, Fruits, and Floriculture ODICOFF Belanda-Serbia yang merupakan bagian dari keseluruhan Road Show produk pertanian Indonesia di 10 Negara, memberikan dampak signifikan terhadap perdagangan pertanian Indonesia. Dari data yang dihimpun gelaran ODICOFF Belanda-Serbia tercatat potensi penjualan senilai Rp 313,08 miliar atau setara 21,8 juta USD (kurs Rp 14.320/USD).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Gelaran One Day with Indonesian Coffee, Fruits, and Floriculture ODICOFF Belanda-Serbia yang merupakan bagian dari keseluruhan Road Show produk pertanian Indonesia di 10 Negara, memberikan dampak signifikan terhadap perdagangan pertanian Indonesia. Dari data yang dihimpun gelaran ODICOFF Belanda-Serbia tercatat potensi penjualan senilai Rp 313,08 miliar atau setara 21,8 juta USD (kurs Rp 14.320/USD).

Potensi pasar sangat terbuka khususnya untuk kopi, buah-buahan tropis, tanaman hias, palm oil dan produk olahan pertanian lainnya. Direktur Jenderal Hortikultura Prihasto Setyanto sebagai penanggung jawab ODICOFF Belanda-Serbia menjelaskan bahwa pihaknya tidak hanya berfokus pada gelaran pameran namun juga berkoordinasi dengan pihak terkait untuk memberikan akses pasar produk Indonesia maupun pengembangan pertanian di dalam negeri.

Baca Juga

"Belanda, kami melakukan upaya untuk mendapatkan benih bawang bombai yang nantinya bisa dikembangkan di dalam negeri. Sementara di Serbia kami mendapatkan tantangan market akses produk Indonesia ke Serbia, ” ujar Dirjen yang akrab dipanggil Anton ini. 

Pertemuan dengan Menteri Pertanian Serbia, Branislav Nedimovic

Di Serbia, Delegasi Indonesia disambut langsung oleh Menteri Pertanian Serbia Branislav Nedimovic dan dilakukan pertemuan bilateral yang berlokasi Gedung Kementerian Pertanian Serbia di Beograd. Salah satu topik pembahasan dari pertemuan tersebut adalah mempererat hubungan dagang Indonesia-Serbia. 

“Kami telah bertemu dengan Menteri Pertanian Serbia. Beliau menyatakan bahwa potensi market khususnya untuk palm oil terbuka lebar sebesar 30 persen yang akan dialokasikan untuk Indonesia. Tak hanya itu, Serbia terbuka produk lainnya seperti alpukat, mangga, buah naga dan manggis, ” jelas Anton. 

Harga palm oil di Serbia, lanjut Anton, cenderung lebih mahal karena mengambil dari Italy dan Belanda yang nota bene berasal dari Indonesia. Melalui pertemuan ini pemerintah Serbia berharap bisa langsung membeli dari Indonesia sehingga harga palm oil di negara tersebut bisa kompetitif. 

“Pemerintah Serbia ingin membeli langsung palm oil dari Indonesia dan ini adalah potensi yang sangat besar. Meskipun demikian Serbia juga meminta pemerintah kita untuk membuka akses pasar untuk gandum, jagung, daging babi, dan apel nya, ” kata Anton.

“Kami sampaikan bahwa permintaan akses pasar tersebut perlu diperhatikan terkait dengan persyaratan dalam negeri berupa Pest Risk Analysis maupun Sanitary and Psycho Sanitary,” katanya menambahkan.

Dari kunjungan tersebut dirinya akan melaporkan hasil pertemuan bilateral dengan Serbia, maupun keseluruhan rangkaian kegiatan ODICOFF di beberapa negara kepada bapak menteri pertanian untuk mendapat arahan lebih lanjut.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement