REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN--Bupati Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta Kustini Sri Purnomo menyatakan penggunaan Dana Desa pada 2021 masih difokuskan untuk penanganan dampak pandemi Covid-19 dan pemulihan ekonomi."Beberapa alokasi tersebut di antaranya untuk pemulihan ekonomi, program prioritas nasional, serta adaptasi kebiasaan baru yaitu Desa Aman COVID-19," katanya di Sleman, Sabtu (4/12).
Dia mengatakan pada 2021, Dana Desa untuk penanganan dampak Covid-19, seperti bantuan langsung tunai (BLT), salah satunya untuk menumbuhkan perekonomian."Dan yang lain fokus pada program padat karya," katanya.
Ia mengatakan dalam penggunaan Dana Desa pada 2022, pemerintah desa/kelurahan masih juga harus berfokus kepada program pemulihan ekonomi. Harapannya, ekonomi masyarakat bangkit dan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi nasional."Pertama penanggulangan kemiskinan, kedua pembangunan dan pengembangan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) serta peningkatan BUMDes untuk pertumbuhan ekonomi yang merata," katanya.
Kustini mengatakan manfaat Dana Desa harus bisa dirasakan merata oleh masyarakat."Kami mengapresiasi kinerja semua aparatur pemerintahan desa dan kabupaten," katanya.
Ia juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak atas diraihnya penghargaan penghargaan atas kinerja tercepat penyaluran Dana Desa Tahun 2021 dari Kementerian Keuangan yang diserahkan di Kompleks Kepatihan Yogyakarta, Jumat (3/12)."Apalagi penghargaan itu juga hanya diberikan kepada Pemkab Sleman dari seluruh pemerintahan yang ada di Provinsi DIY," katanya.
Ia mengatakan penghargaan ini akan semakin menggugah semangat dan kinerja pemerintahan. Apalagi untuk Dana Desa memang untuk masyarakat."Dan prinsip kita harus segera menyalurkan agar manfaatnya dapat langsung dirasakan masyarakat. Kami hanya ingin memastikan setiap program dan juga anggaran baik itu dari pusat atau daerah harus sampai di tangan masyarakat," katanya.