Senin 06 Dec 2021 13:17 WIB

Komisi B DPRD DKI Panggil Direksi TransJakarta

Pemanggilan dilakukan untuk membahas kasus kecelakaan beruntun beberapa waktu lalu.

Kecelakaan bus transjakarta yang menabrak pembatas jalur Busway (Separator Busway) di Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta. (ilustrasi)
Foto: Prayogi/Republika.
Kecelakaan bus transjakarta yang menabrak pembatas jalur Busway (Separator Busway) di Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Komisi B DPRD DKI Jakarta menggelar rapat bersama direksi PT Transportasi Jakarta (TransJakarta) guna membahas dua kecelakaan beruntun pada pekan lalu. Kecelakaan tersebut ymelibatkan armada BUMD transportasi tersebut.

"Kita membahas terkait banyaknya kecelakaan dalam 40 hari terakhir yang melibatkan TransJakarta. Kita punya program jangka panjang untuk mengurangi penggunaan kendaraan pribadi," kata Ketua Komisi B DPRD DKI Jakarta Abdul Azis di Ruang Rapat Komisi B, Gedung DPRD Jakarta, Senin (6/12).

Baca Juga

Abdul Azis menilai bahwa kecelakaan beruntun yang melibatkan TransJakarta cukup mencoreng BUMD tersebut sehingga dikhawatirkan memengaruhi keinginan orang untuk beralih dari kendaraan pribadi ke kendaraan umum. Dalam rapat tersebut, Direktur Utama TransJakarta Mochammad Yana memohon maaf kepada para anggota DPRD atas adanya kecelakaan yang melibatkan angkutan umum kebanggaan warga Ibu Kota itu.

Yana menjelaskan, kecelakaan bus TransJakarta paling banyak melibatkan operator PPD dan Mayasari Bhakti. "Kecelakaan bus TransJakarta paling banyak melibatkan mobil pribadi sebanyak 29 persen dan sepeda motor 28 persen," kata Yana.

Dua kecelakaan TransJakarta terjadi dalam dua hari berturut-turut, yakni pada 2 Desember dan 3 Desember 2021. Pada Kamis (2/12), bus TransJakarta dengan operator PT Steady Safe menabrak Pos Polisi di Lampu Merah PGC Cililitan, Jakarta Timur. Kejadian tersebut mengakibatkan satu orang petugas Patroli TransJakarta luka berat.

Kemudian pada Jumat (3/12), bus dari operator PT Mayasari Bhakti menabrak pembatas jalan (separator) busway di depan Ratu Plaza, Senayan. "Kami sudah meminta Polda Metro Jaya untuk melakukan investigasi dan penyelidikan," kata Yana.

 

 

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰبَنِيْٓ اٰدَمَ لَا يَفْتِنَنَّكُمُ الشَّيْطٰنُ كَمَآ اَخْرَجَ اَبَوَيْكُمْ مِّنَ الْجَنَّةِ يَنْزِعُ عَنْهُمَا لِبَاسَهُمَا لِيُرِيَهُمَا سَوْاٰتِهِمَا ۗاِنَّهٗ يَرٰىكُمْ هُوَ وَقَبِيْلُهٗ مِنْ حَيْثُ لَا تَرَوْنَهُمْۗ اِنَّا جَعَلْنَا الشَّيٰطِيْنَ اَوْلِيَاۤءَ لِلَّذِيْنَ لَا يُؤْمِنُوْنَ
Wahai anak cucu Adam! Janganlah sampai kamu tertipu oleh setan sebagaimana halnya dia (setan) telah mengeluarkan ibu bapakmu dari surga, dengan menanggalkan pakaian keduanya untuk memperlihatkan aurat keduanya. Sesungguhnya dia dan pengikutnya dapat melihat kamu dari suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya Kami telah menjadikan setan-setan itu pemimpin bagi orang-orang yang tidak beriman.

(QS. Al-A'raf ayat 27)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement