Senin 06 Dec 2021 19:39 WIB

Tim UGM Kaji Dampak Letusan Gunung Semeru

Tim kedua UGM membawa logistik bagi pengungsi Semeru seperti terpal dan selimut.

Red: Bilal Ramadhan
Sejumlah relawan memotong sayuran untuk bahan makanan bagi pengungsi letusan gunung Semeru di Dapur Umum Tagana di Pronojiwo, Lumajang, Jawa Timur, Senin (6/12/2021). Dapur umum tersebut setiap harinya memasok sedikitnya 1.500 bungkus makanan untuk para pengungsi dan relawan.
Foto: ANTARA/Ari Bowo Sucipto
Sejumlah relawan memotong sayuran untuk bahan makanan bagi pengungsi letusan gunung Semeru di Dapur Umum Tagana di Pronojiwo, Lumajang, Jawa Timur, Senin (6/12/2021). Dapur umum tersebut setiap harinya memasok sedikitnya 1.500 bungkus makanan untuk para pengungsi dan relawan.

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Tim Disaster Response Unit (Deru) Universitas Gadjah Mada bersama Mahasiswa Pencinta Alam UGM (Mapagama) melakukan asesmen dampak letusan Gunung Semeru di Lumajang, Jawa Timur.

Direktur Pengabdian kepada Masyarakat UGM Prof Irfan Priyambada mengatakan, Tim Deru UGM bersama Mapagama berangkat ke lokasi bencana pada Ahad (5/12) dini hari.

Baca Juga

"Mereka berkoordinasi dengan Kepala Resort Pronojiwo TN Bromo Tengger Semeru," kata Irfan.

Tujuan utama tim UGM yang terdiri atas tujuh orang (tiga orang dari Deru UGM dan empat orang dari Mapagama), kata dia, adalah melakukan asesmen dampak bencana dan potensi pendirian posko.