REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Departemen Luar Negeri Amerika Serikat (AS) mengatakan tiga orang misionaris yang diculik di Haiti bulan Oktober lalu telah dibebaskan. Kelompok misionaris yang melakukan perjalanan ke negara Karibia itu bermarkas di Ohio, AS.
"Kami bersyukur pada Tuhan tiga orang sandera sudah dibebaskan semalam. Mereka yang sudah dibebaskan dalam keadaan aman dan tampaknya dalam semangat yang baik," kata Christian Aid Ministries dalam pernyataan mereka, Senin (6/12).
Juru bicara Kementerian Luar Negeri AS Ned Price mengonfirmasi bebasnya tiga orang sandera itu. Ia menambahkan AS akan terus berupaya mengamankan pembebasan sandera lainnya.
Juru bicara Kepolisian Haiti Garry Desrosiers mengatakan tiga orang sandera dibebaskan Ahad (5/12) malam. Ia menolak memberikan detail lebih lanjut untuk alasan keamanan para sandera lainnya.
Enam belas warga Amerika dan satu orang Kanada termasuk lima orang anak-anak diculik saat mengunjungi sebuah panti asuhan di Haiti. Peristiwa ini memperlihatkan masalah penculikan di negara itu yang berkembang menjadi isu yang sangat memprihatinkan.
Di tengah gejolak politik dan krisis ekonomi penculikan meningkat tajam dalam beberapa bulan terakhir, dua orang anggota misionaris sudah dibebaskan bulan lalu. Oktober lalu dilaporkan geng Haiti yang menculik anggota misionaris itu meminta uang tebusan sebesar 17 juta dolar. Surat kabar AS the Wall Street Journal melaporkan Menteri Kehakiman Liszt Quitel, FBI, dan kepolisian Haiti sudah mengontak penculik.
Surat kabar itu melaporkan pemerintah Haiti dan AS berusaha membebaskan para misionaris yang diculik geng yang dikenal 400 Mawozo. Saat itu Quitel mengatakan negosiasi dapat memakan waktu berminggu-minggu.