Selasa 07 Dec 2021 07:50 WIB

Neville Sarankan MU Fleksibel Soal Posisi Rangnick

Gary Neville mengingatkan manajemen MU tidak membuat kesalahan seperti sebelumnya.

Rep: Afrizal Rosikhul Ilmi/ Red: Israr Itah

Foto: AP/Jon Super

Pelatih Manchester United Ralf Rangnick meninggalkan lapangan saat turun minum saat pertandingan sepak bola Liga Inggris antara Manchester United dan Crystal Palace di Old Trafford di Manchester, Inggris, Ahad (5/12).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gary Neville telah menyarankan Manchester United (MU) agar lebih fleksibel dalam menentukan peran Ralf Rangnick di tim. Ini untuk menghindari kesalahan yang sama yang telah dibuat dengan melewatkan Mauricio Pochettino.

Pelatih asal Jerman itu menandai penampilan pertamanya sebagai manajer MU dengan kemenangan 1-0 atas Crystal Palace di Old Trafford pada Ahad (5/12), setelah dikonfirmasi sebagai pelatih sementara klub hingga akhir musim ini.

Baca Juga

Pelatih berusia 63 tahun itu diharapkan mengambil peran sebagai konsultan MU setelah tugas jangka pendeknya berakhir pada musim panas tahun depan. Hanya, Rangnick telah mengisyaratkan bahwa dia menginginkan pekerjaan sebagai pelatih secara permanen.

Terlepas dari ketidakpastian seputar posisi manajerial jangka panjang di Old Trafford, mantan bek kanan United itu yakin manajemen telah membuat keputusan yang masuk akal dalam menunjuk Rangnick secara sementara. Namun ia mengingatkan mereka harus belajar dari kesalahan sebelumnya. Manajemen MU tidak segera mendekati Pochettino yang dipecat Tottenham saat ia tersedia.

Mengingat Rangnick akan tetap di klub setelah musim panas, mengambil peran sebagai konsultan, Neville meminta manajemen lebih fleksibel sembari menanti sosok yang tepat.

"Katakanlah tidak ada sosok kelas dunia yang tersedia yang dapat memimpin klub selama empat tahun ke depan, dan Ralf Rangnick memiliki enam bulan yang baik. Saya tidak akan menentang Rangnick bertahan selama satu musim lagi sebagai penggemar United," kata Neville dikutip dari Mirror, Selasa (7/12).

Namun, kata dia, jika di pertengahan musim itu seorang manajer kelas dunia tersedia, seperti yang terjadi pada era Ole Gunnar Solskjaer ketika Pochettino meninggalkan Tottenham, maka menajemen harus sigap.

"Jika ada manajer kelas dunia yang tersedia pada akhir musim dan Rangnick telah melakukan pekerjaan dengan baik, saya katakan beri manajer kelas dunia itu pekerjaan jika dia tersedia untuk proyek yang lebih besar," jelasnya.