REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR -- Prajurit Sarang Petarung Batalyon Marinir Pertahanan Pangkalan (Yonmarhanlan) VI Makassar mengevakuasi warga yang terdampak banjir di sejumlah lokasi di Kota Makassar, Sulawesi Selatan. Danyonmarhanlan VI Makassar Mayor Marinir Alex Zulkarnain di Makassar, Selasa (7/11) mengatakan hujan dengan intensitas sedang hingga tinggi selama tiga hari berturut-turut, sejak Ahad (5/12) hingga Selasa (7/12) ini membuat genangan dan banjir di berbagai tempat di daerah itu.
"Intensitas hujan memang cukup tinggi selama tiga hari ini dan itu membuat sungai meluap, drainase dan kanal penuh karena tidak dapat menahan debit air. Akibatnya terjadi banjir," ujarnya.
Setelah mengetahui lokasi banjir, pihaknya kemudian membagi tim untuk ke lokasi bencana dengan bergabung bersama Tim SAR TNI-Polri, BPBD, dan organisasi SAR lainnya. Di salah satu lokasi banjir tertinggi di Kelurahan Sudiang, Kecamatan Biringkanaya, ada ratusan kepala keluarga yang membutuhkan bantuan.
"Saat ini Tim Siaga Bencana Alam Yonmarhanlan VI telah diterjunkan ke lokasi terdampak banjir yang berada di Kelurahan Sudiang dan proses evakuasi masih berjalan karena ada ratusan KK yang harus dievakuasi," katanya.
Ia mengatakan evakuasi berlangsung di lokasi yang berdampak banjir terparah. Warga dievakuasi dari rumahnya yang terendam banjir ke tempat aman dan pengungsian di Masjid Khatijah, Biringkanaya secara bergantian oleh prajurit Yonmarhanlan VI dan Tim SAR gabungan.
"Disampaikan juga kepada seluruh prajurit yang melaksanakan evakuasi agar menerapkan prosedur penyelamatan yang berlaku serta dengan tetap mengutamakan zero accident (tidak terjadi kecelakaan)," kata dia.
Sesuai dengan pendataan bersama BPBD dan lainnya, proses evakuasi masih berlangsung terhadap 217 orang atau terhadap 53 KK. Mereka terbagi di tiga rukun tetangga serta dengan jumlah KK keseluruhan sekitar 500 KK. Mereka tersebar di Puri Patte'ne Permai.