REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Produk asuransi kesehatan Manulife Indonesia pada kuartal III 2021 tumbuh 19 persen dari seluruh kanal distribusi dibandingkan tahun 2020. Tingginya permintaan masyarakat terhadap produk asuransi kesehatan ini dipengaruhi faktor pandemi Covid-19 yang masih terjadi dan penetrasi asuransi yang kian membaik.
Tercatat pada Juni 2021 meningkat menjadi 3,11 perse. Hal tersebut membuat produk asuransi Manulife Indonesia masih tetap menjadi primadona nasabah pada 2021.
Head of Product Management PT Asuransi Jiwa Manulife Indonesia (Manulife Indonesia) Richard Sondakh menyebutkan, situasi pandemi saat ini membuat masyarakat kian peduli terhadap kesehatan. Selain itu, edukasi yang dilakukan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) juga ikut membantu mencerahkan masyarakat dalam berasuransi.
“Melihat situasi pandemi Covid-19 sekarang yang masih belum berakhir, maka produk asuransi kesehatan di tahun 2022 masih tetap menjadi pilihan utama masyarakat,” kata Richard dalam keterangan resmi yang diterima Republika.co.id di Jakarta, Rabu (8/12).