REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR LAMPUNG – Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mendukung Provinsi Lampung menjadi lumbung ternak nasional.
Untuk itu, dia mengajak pemprov dan kabupaten/kota di Lampung hulu dan hilir peternakan, agar menjadi embarkasi daging untuk melawan impor daging.
"Kalau produksi daging besar, maka harus didukung sampai penyediaan Rumah Potong Hewan (RPH),” kata Mentan Syahrul Yasin Limpo saat panen Pedet Sikomandan (sapi kerbau komoditas andalan negeri) dan peluncuran kelahiran 100.000 ekor Sapi Belgian Blue di Terbanggi Besar, Kabupaten Lampung Tengah, Rabu (8/12).
Untuk melawan impor daging nasional, Mentan mendukung Lampung sebagai lumbung peternakan nasional, bahkan Lampung bisa menjadi embarkasih untuk melawan impor daging.
Dia mengajak dan mendorong semua pihak fokus dan serius dalam melanjutkan program bidang peternakan. "Jika saat ini berhasil dengan 100.000 pedet maka target harus ditingkatkan menjadi 300 ribu pedet. Bahkan, bobot potong jika biasanya 60 kg per ekor, mari kita buat sapi dengan bobot 100 kg per ekor,” ujarnya.
Gubernur Lampung, Arinal Djunaidi, mengatakan upaya pemulihan ekonomi nasional dan daerah, Pemprov Lampung saat ini terus melakukan terobosan-terobosan guna meningkatkan perekonomian masyarakat.
Program yang dilaksanakan sektor pertanian di antaranya penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR), Sikomandan, pemberian bantuan berupa ternak, sarana dan prasarana mendukung produksi peternakan, serta Asuransi Usaha Ternak Sapi/Kerbau (AUTSK).
"Program-program ini kami sinergikan dengan program daerah yaitu KPB (Kartu Petani Berjaya)," kata Arinal.
Gubernur memaparkan, pada 2021 Lampung mendapatkan alokasi target pelaksanaan Sikomandan sebanyak 151.218 akseptor ternak sapi/kerbau, yang harus dilayani dengan cara inseminasi buatan dan realisasi sampai saat ini sebanyak 287.799 ekor (190,32 persen). Realisasi kebuntingan 175.472 ekor (206,90 persen) dari target sebesar 84.812 ekor.
Sedangkan realisasi kelahiran sebanyak 128.774 ekor (155,56 persen) dari target 82.780 ekor ternak. Target peserta AUTS/K 4.500 ekor. Sampai 29 November 2021 peserta AUTS/K terealisasi 5.229 ekor (116,2 persen).
Dalam upaya meningkatkan skala usaha petani, pemprov memberikan fasilitasi akses permodalan melalui penyaluran KUR. Target penyaluran KUR sektor pertanian di Lampung pada 2021 Rp 4,309 triliun, sampai 5 Desember 2021 penyaluran KUR sektor pertanian terealisasi Rp 4,317 triliun atau 100,19 persen. Khusus untuk sub sektor peternakan, target penyaluran KUR di Lampung Rp 930,570 miliar, dan terealisasi Rp 1,311 triliun (140,93 persen).