Kamis 09 Dec 2021 04:36 WIB

Pengamen dengan Sajam Todong Penumpang di Angkot Bogor

Pemkot Bogor dan Polresta Bogor tindaklanjuti pengamen todong penumpang di angkot

Rep: Shabrina Zakaria/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Polresta Bogor Kota mengungkap kasus penodongan penumpang angkutan kota (angkot) dengan senjata tajam, yang dilakukan oleh seorang pengamen mabuk, Rabu (8/12).
Foto: Republika/Shabrina Zakaria
Polresta Bogor Kota mengungkap kasus penodongan penumpang angkutan kota (angkot) dengan senjata tajam, yang dilakukan oleh seorang pengamen mabuk, Rabu (8/12).

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Sebuah video penodongan oleh seorang pengamen terhadap penumpang angkutan kota (angkot) di Kota Bogor viral di media sosial. Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor telah melakukan koordinasi kepada Polresta Bogor Kota dan Satpol PP Kota Bogor.

Hal itu disampaikan oleh Wakil Wali Kota Bogor, Dedie A. Rachim. Selain itu, Pemkot Bogor juga akan melakukan langkah penertiban demi kenyamanan warga Kota Bogor.

“Kita akan segera konsolidasikan untuk melakukan langkah penertiban agar keamanan dan kenyamanan masyarakat terjaga,” ujar Dedie kepada Republika, Rabu (8/12).

Video tersebut diunggah oleh seorang warga bernama Shofa Maitsa, melalui akun Twitter-nya bernama @maitsssa. Dia menceritakan, pada Senin (6/12) malam sekitar pukul 21.30, dia naik angkot trayek 03 sepulang kerja.

Berdasarkan pengalamannya, di daerah trayek tersebut banyak pengamen berkeliaran. “Aku pulang kerja naik angkot. Aku nggak sendiri, ada teman dan di dalam angkot pun penumpangnya penuh. Nggak lama setelah angkotnya jalan, ada pengamen masuk,” ujar Shofa melalui cuitannya.

Saat itu, kata dia, pengamen tersebut datang dengan bau alkohol, badan sempoyongan, sorot mata aneh, dan warna berwarna merah. Diperkirakan, pengamen itu dalam keadaan mabuk berat karena bertingkah laku aneh.

Tak berapa lama, pengamen tersebut menyanyi sambil mengeluarkan senjata tajam (sajam) dari saku belakang celananya. Dalam video yang diunggah oleh Shofa, pengamen itu mengatakan “Terpaksa saya mengamen apa adanya, yang penting saya gak nyuri, ga gak meresahkan orang lain. Pak mohon dibantu buat tambah-tambah istri lahiran. Pak dibantu pak, seikhlasnya aja pak”.

Karena merasa takut, Shofa akhirnya memberikan uang kepada pengamen itu. “Awalnya aku nggak mau ngasih, karena apa yang mau diapresiasi? Ini mah ngancem bukan jual suara. Tapi mau gimana lagi, dengan alasan takut aku kasih saja yang penting selamat dulu deh,” tuturnya.

Di samping itu, Shofa mengaku sudah melaporkan hal tersebut kepada Wakil Wali Kota Bogor dan Satpol PP Kota Bogor melalui Instagram. Beruntungnya, laporan tersebut diterima dan akan ditindaklanjuti.

Terpisah, Kasubsie Penmas Polresta Bogor Kota Iptu Rachmat Gumilar, mengaku sudah berkoodinasi dengan Satreskrim Polresta Bogor terkait video viral tersebut. Selain itu, pihaknya juga akan menggelar operasi untuk mengantisipasi kejahatan jalanan agar kejadian serupa, khususnya di transportasi umum tidak kembali terjadi apalagi menimbulkan korban.

“Tadi sudah koordinasi dengan Reskrim, kita akan tindaklanjuti informasi dari video itu. Nanti akan ada operasi kejahatan jalanan,” pungkasnya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement