Kamis 09 Dec 2021 11:21 WIB

Ribuan Truk Obesitas Dinormalisasi

Saat ini hampir semua provinsi sedang gencar melakukan normalisasi truk obesitas.

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Nidia Zuraya
Truk
Foto: wordpress.com
Truk

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ditjen Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menormalisasi truk obesitas atau over dimension over loading (ODOL) di Jawa Timur. Dirjen Perhubungan Darat Kemenhub Budi Setiyadi mengatakan pada November 2021, sebanyak 1.156 truk obesitas dinormalisasi. 

“Jumlah 1.156 kendaraan yang sudah dinormalisasi tersebut, saya kira cukup banyak di Jawa Timur," kata Budi dalam pernyataan tertulisnya, Kamis (9/12). 

Baca Juga

Budi menuturkan, saat ini hampir semua provinsi sedang gencar melakukan normalisasi karena untuk mempercepat terlaksananya Zero ODOL pada 2023. Normalisasi truk ODOL di Jawa Tomur tersebut dilakukan di PT Kemasan Ciptatama Sempurna Wilayah Provinsi Jawa Timur. 

"Kalau kita lihat di sini untuk over loading memang tidak melanggar karena digunakan untuk mengangkut styrofoam, namun ukuran kendaraannya kelebihannya hampir 90 cm,” jelas Budi. 

Budi menilai, tantangan yang dihadapi pemerintah di bidang transportasi cukup berat. Sebab, kata dia, permintaan masyarakat terhadap jasa transportasi yang terus mengalami peningkatan. 

"Hal ini tentunya harus diikuti persiapan infrastruktur yang memadai, penyediaan armada yang cukup, serta pelayanan yang berkualitas, " tutur Budi. 

Budi memastikan, hingga saat ini pemerintah terus berupaya melakukan penegakan hukum seoptimal mungkin. Khususnya terhadap mobil barang atas pelanggaran dimensi dan muatan lebih agar tercipta ketertiban mobil barang dan ketertiban lalu lintas jalan.

“Dengan adanya kendaraan ODOL selain merusak jalan juga mengakibatkan semakin tingginya angka kecelakaan. Rata-rata truk yang dinormalisasi adalah atas permintaan sendiri," jelas Budi.

Budi optimistis pada 2023 akan tercipta zero ODOL. Hanya saja  dibutuhkan kerjasama semua pihak mulai pengusaha, aparat penegak hukum seperti kepolisian, dan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR). 

"Semua asosiasi mendukung untuk mewujudkan zero ODOL pada 2023 karena sudah paham betul truk seperti ini menjadi penyebab faktor kecelakaan cukup tinggi, apalagi mengakibatkan jatuhnya korban jiwa,” ungkap Budi. 

Sementra itu, Kepala Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD) Wilayah XI Provinsi Jawa Timur Tonny Agus Setiono menjelaskan selain menormalisasi kendaraan ODOL di PT Kemasan Ciptatama Sempurna juga melakukan normalisasi pada pilot projects Banyuwangi sebanyak 500 unit dan Gerakan Aliansi Pengemudi Indonesia Bersatu sebanyak 100 unit. 

“BPTD Wilayah XI Provinsi Jawa Timur juga telah berhasil memasukkan dua berkas yang sudah sampai ke tahap P21 dan inkracht (kekuatan hukum tetap), sementara dua berkas lainnya masih dalam proses penyidikan pelanggaran ODOL," kata Tonny.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement