Sabtu 11 Dec 2021 02:12 WIB

Langkah Menuju Perusahaan Otomotif Netral Karbon

Perusahaan otomotif yang netral karbon tentu membutuhkan modal yang tak sedikit.

Rep: Eric Iskandarsjah Z/ Red: Dwi Murdaningsih
Volkswagen
Foto: EPA/Ole Spata
Volkswagen

REPUBLIKA.CO.ID, WOLFSBURG -- Menjadi sebuah perusahaan otomotif yang netral karbon tentu membutuhkan modal yang tak sedikit. Selain harus menghadirkan produk yang ramah lingkungan, pabrikan juga harus memastikan seluruh proses produksi bisa dilakukan dengan tahapan yang ramah lingkungan.

Volkswagen (VW) Group pun jadi salah satu pabrikan yang ingin segera menjadi pabrikan netral karbon. Jenama Jerman itu pun mengajukan pinjaman kepada konsorsium enam bank di Eropa.

Baca Juga

Dikutip dari Drive pada Jumat (10/12), dana segar sebesar 1,8 miliar Euro itu akan digunakan oleh VW Group untuk mempercepat pengembangan mobil listrik dan pembangunan fasilitas produksi yang lebih ramah lingkungan.

Uniknya, pinjaman itu tak dikenai besaran bunga yang ditetapkan oleh pasar. Tapi, bunga yang ditetapkan bergantung pada besaran target emisi yang dicapai oleh VW Group.

Artinya, jika VW Group ingin membayar pinjaman dengan bunga ringan, maka pabrikan itu harus secepat mungkin menekan emisi CO2. Skema pinjaman yang unik ini pun kemungkinan baru pertama kali diterapkan dalam dunia industri.

VW Group sendiri percaya diri untuk mengajukan pinjaman dengan skema itu karena VW Group telah berkomitmen untuk menekan emisi sebesar 30 persen pada 2030 dan menjadi pabrikan netral karbon pada 2050.

Untuk produk, VW Group menargetkan akan menghadirkan 70 mobil listrik hingga 2030. Di tahun yang sama, VW Group menargetkan mobil listrik akan berkontribusi sebesar 70 persen terhadap total penjualan di Eropa.

Chief Financial Officer VW Group, Arno Antlitz mengatakan, VW berkomitmen untuk secara sistematis mengubah portofolio produk VW Group menuju elektromobilitas dan menjadikan Volkswagen perusahaan netral karbon pada tahun 2050.

"Adanya sejumlah bank yang bersedia untuk menghadirkan intersest rate sesuai emisi pun menekankan soal urgensi pengurangai emisi kendaraan," kata Arno Antlitz.


sumber : antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement