Jumat 10 Dec 2021 21:53 WIB

Omicron Menyebar ke Tujuh Negara Afrika dalam Sepekan

Afrika sejauh ini mencatat 8,7 juta kasus Covid-19.

Rep: Fergi Nadira/ Red: Teguh Firmansyah
 Penumpang, beberapa mengenakan masker, berbaris untuk naik taksi di pangkalan taksi Baragwanath di Soweto, Afrika Selatan, Kamis 2 Desember 2021. Afrika Selatan meluncurkan kampanye vaksinasi yang dipercepat untuk memerangi peningkatan dramatis dalam kasus terkonfirmasi COVID-19 a minggu setelah varian omicron terdeteksi di negara tersebut.
Foto: AP/Jerome Delay
Penumpang, beberapa mengenakan masker, berbaris untuk naik taksi di pangkalan taksi Baragwanath di Soweto, Afrika Selatan, Kamis 2 Desember 2021. Afrika Selatan meluncurkan kampanye vaksinasi yang dipercepat untuk memerangi peningkatan dramatis dalam kasus terkonfirmasi COVID-19 a minggu setelah varian omicron terdeteksi di negara tersebut.

REPUBLIKA.CO.ID, ADDIS ABABA -- Varian baru Covid-19, Omicron telah menyebar ke tujuh negara lagi di benua Afrika selama sepekan terakhir. Hal ini diperoleh berdasarkan data penelitian dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Afrika (CDC), Kamis (9/12).

Selama konferensi pers pekanan, direktur CDC Afrika John Nkengasong mengatakan, tujuh negara lagi yakni Uganda, Zambia, Senegal, Tunisia, Mozambik, Namibia, dan Zimbabwe telah melaporkan varian baru selama satu pekan terakhir. Varian Omicron kini telah menyebar ke 11 negara di Afrika. Pekan lalu hanya dikonfirmasi di Afrika Selatan, Botswana, Ghana, dan Nigeria.

Baca Juga

Menurut Nkengasong, seorang ahli virologi Kamerun, Afrika sejauh ini mencatat 8,7 juta kasus Covid-19 dan 24.000 kematian. "Angka fatalitas kasus masih sekitar 2,5 persen, yang sangat stabil," katanya dikutip laman Anadolu Agency, Jumat (10/12).

Dia mencatat terdapat beberapa pengecualian karena negara-negara seperti Somalia, Sudan, dan Mesir melaporkan tingkat kematian kasus 5 persen. Dia mengatakan, 12 negara, termasuk Afrika Selatan, telah mengalami gelombang keempat Covid-19, sementara Mauritius mengalami gelombang ke-5.

"Antara 29 November dan 5 Desember, 98.000 kasus baru telah dilaporkan di benua itu, yang merupakan peningkatan rata-rata 88% dari minggu sebelumnya," kata Nkengasong.

Menurut catatannya, 79 persen dari kasus baru berasal dari Afrika Selatan, 14 persen dari Afrika Utara, 3 persen dari Afrika Timur dan masing-masing 2 persen dari Afrika Tengah dan Barat.

Benua itu sejauh ini telah memperoleh 245,2 juta dosis vaksin. Sekurangnya 131,9 juta (56,77 persen) telah diberikan. Menurut situs web CDC Afrika, 10,95 persen orang Afrika sudah divaksinasi sebagian, sementara 7,35 persen sudah divaksinasi sepenuhnya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement