REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pangeran Harry mendorong orang untuk berhenti dari pekerjaan kalau itu dirasakan tidak membawa kebahagiaan. Suami Meghan Markle tersebut meyakini bahwa penting bagi orang untuk bekerja dalam aktivitas yang mereka sukai.
Menurut Harry, lebih baik meninggalkan karier yang menyedihkan demi kesehatan mental. Selanjutnya, beralihlah ke pekerjaan yang lebih menggairahkan.
Dalam wawancara dengan majalah Fast Company, belum lama ini, Harry yang bergelar Duke of Sussex mengatakan bahwa mengundurkan diri dari pekerjaan selama pandemi "tidak berarti selalu buruk".
"Malahan, ini adalah tanda bahwa dengan kesadaran diri muncul kebutuhan akan perubahan," kata Harry saat mempromosikan perusahaan rintisannya yang berfokus pada kesehatan mental, BetterUp, dikutip dari PageSix, Sabtu (11/12).
Menurut Harry, banyak orang di seluruh dunia terjebak dalam pekerjaan yang tidak membuat mereka bahagia. Ia berpendapat, sekarang mereka perlu mengutamakan kesehatan mental dan kebahagiaan.
Hal inilah yang kemudian harus dirayakan. Pria 37 tahun itu menyebut bahwa golongan orang yang meninggalkan pekerjaan mereka di tengah pandemi turut menginspirasi perubahan budaya yang sangat dibutuhkan.
"Sementara di permukaan sepertinya beberapa tahun terakhir membawa semua masalah ini ke muka, kenyataannya adalah perjuangan dan masalah ini telah muncul selama beberapa waktu. Kita baru berada di awal kebangkitan kesehatan mental," katanya.
Urusan ini, menurut Harry, tidak pernah lebih penting karena orang-orang akhirnya memperhatikan. Komponen besar dari misi yang dibawa oleh usaha usaha rintisan Harry adalah membangun kesadaran dan komunikasi.