REPUBLIKA.CO.ID,NEW DELHI—Masjid ikonik di New Delhi tengah menunggu proses restorasi kubah dan struktur masjid lain yang sangat memerlukan perbaikan. Anggota Komite Manajemen Masjid Mohammed Ansar ul-Haq mengatakan, pemerintah India sama sekali tidak menunjukkan kepedulian dan perhatian pada kondisi masjid abad ke-17 yang telah memprihatinkan ini.
Masjid ini dibangun oleh Kaisar Mughal Shah Jahan dan dianggap sebagai simbol kekuasaan Islam di India. Sejauh awal tahun ini, masjid mengalami kerusakan karena dua badai debu yang menerjang New Delhi selama sepekan terakhir, dan menyebabkan blok menara selatan berjatuhan. Manajemen masjid mengatakan, karena tidak adanya dukungan, mereka terpaksa menggunakan semen untuk mencegah hujan deras merembes ke masjid.
“Hampir seluruh area masjid membutuhkan pekerjaan restorasi,” kata Ansar ul-Haq, menambahkan bahwa kubah masjid sangat memerlukan perbaikan lebih awal.
"Batu-batu bata lantai sudah mulai berjatuhan. Apa pun yang bisa kita lakukan, telah kita lakukan. Tapi perlu orang yang ahli untuk melakukan pekerjaan secara ilmiah," tambahnya.
Syed Ahmed Bukhari, Imam Shahi Masjid, telah mengajukan permohonan revitalisasi masjid kepada Perdana Menteri India, Narendra Modi, terutama menara yang merupakan bagian ikonik masjid. Dalam pengajuannya, Bukhari mengatakan, karena jatuhnya batu-batu ini, penopang batu-batu lain di sekitarnya menjadi lemah dan memerlukan perbaikan segera untuk menghindari kecelakaan serius.
"Saya akan berterima kasih jika Anda menginstruksikan Survei Arkeologi India (ASI) untuk memeriksa monumen dan memulai perbaikan yang diperlukan, dan khususnya untuk memeriksa dua menara untuk memastikan kondisinya," tulisnya yang dikutip di Memo, Sabtu (11/12).
All India Muslim Majlis-e-Mushawarat (AIMMM), sebuah kelompok yang memayungi berbagai organisasi Muslim, juga telah meminta Perdana Menteri untuk menyelamatkan masjid, yang merupakan warisan nasional sekaligus destinasi kunjungan para pejabat asing saat berkunjung ke India.
Naveed Hamid, Presiden AIMMM melaporkan bahwa menara, kubah, bagian langit-langit telah runtuh, dan kecepatan air hujan di kubah juga mempercepat kuantum kerusakan struktur. Penundaan perbaikan, kata dia akan memperburuk kondisi masjid yang sudah sangat memerlukan renovasi sesegera mungkin.
Dia mengatakan karena sejumlah besar orang, termasuk turis asing, mengunjungi masjid setiap hari, ada bahaya mengintai dari setiap bagian yang jatuh pada orang, yang berpotensi menyebabkan kematian.
Sementara itu, Manu Sharma, juru bicara ASI mengatakan, “Masjid Jama bukanlah monumen yang dilindungi di bawah ASI, dan restorasi atau pekerjaan apa pun biasanya tidak dilakukan oleh kami. Kami bekerja hanya dalam kasus-kasus khusus ketika kami menerima permintaan dari mereka atas arahan Pemerintah.”
Berbicara kepada Anadolu Agency, Mehfooz Mohammad, seorang pejabat Dewan Wakaf Delhi, mengatakan bahwa mereka sekarang telah memerintahkan survei teknis bangunan dan akan mulai bekerja, setelah selesai. Divay Gupta, direktur utama Indian National Trust for Art and Cultural Heritage (INTACH), sebuah organisasi amal nirlaba yang fokus dalam konservasi dan perlindungan warisan alam dan budaya India, mengatakan organisasinya telah menawarkan bantuan teknis kepada manajemen masjid untuk mengejar restorasi ilmiah.
"Jika mereka setuju, kami akan memberikan bantuan teknis untuk melakukan pekerjaan restorasi. Itu warisan penting dan kami siap memberikan keahlian kami," kata Gupta.
Sumber: