Senin 13 Dec 2021 07:19 WIB

Kampung Kreatif Condet Jadi Solusi Pemulihan Ekonomi

Kawasan Condet diketahui memiliki keterkaitan erat dengan budaya Betawi.

Wakil Gubernur (Wagub) DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria.
Foto: Dok pribadi
Wakil Gubernur (Wagub) DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah Provinsi DKI berharap, Kampung Kreatif Kawasan Condet menjadi solusi dalam pemulihan ekonomi masyarakat, setelah pandemi hampir dua tahun ini. Desa kreatif ini insya Allah akan menginspirasi yang diharapkan mampu menjadi pemecah masalah dan membawa kebermanfaatan publik.

"Semoga terus berkembang dan menjadi solusi pemulihan ekonomi masyarakat sekitar, menghasilkan lapangan kerja serta mendukung visi nasional yaitu, membangun Indonesia dari desa," ujar Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria, Ahad (12/12).

Kampung Kreatif Kawasan Condet diresmikan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Parekraf) Sandiaga Uno, Ahad (12/12) ini. Karenanya, Riza menyampaikan, bahwa Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mendukung penuh dan siap menyukseskan kehadiran program Kampung Kreatif di Kawasan Condet. Dia berharap, seluruh masyarakat Jakarta, khususnya para pegiat desa kreatif, dapat benar-benar menjaga semangat dan daya tahannya dalam merawat dan mengembangkan desa kreatif ini yang disebutnya muncul dari spirit ekonomi publik.

"Yang tak bisa dilepaskan dari nilai-nilai dan spirit warganya, sehingga dapat mengembangkan ide/gagasan yang intinya memberikan hal yang bermanfaat dan menarik bagi oleh orang lain," tuturnya.

Dengan kata lain, lanjut dia, desa atau kampung kreatif adalah kebermanfaatan publik yang diharapkan dalam jangka pendek maupun panjang mampu melahirkan ekosistem ekonomi-sosial-budaya masyarakat yang berkelanjutan. 

"Dukungan pemulihan ekonomi juga dilakukan pemerintah dengan mendorong terbentuknya Desa Kreatif di beberapa daerah/provinsi, yang bisa dijadikan strategi menarik wisatawan domestik dan manca negara untuk menggerakkan perekonomian desa/kelurahan dan daerah pada umumnya," katanya.

Lebih lanjut, Riza menjelaskan, pariwisata dan ekonomi kreatif merupakan salah satu sektor strategis perekonomian Indonesia. Peresmian Kawasan Condet sebagai Desa Kreatif, di Balai Budaya, Kampung Kreatif Condet, Jakarta Timur, juga diisi dengan sosialisasi nasional Keputusan Menteri Parekraf/Kepala Badan Parekraf Nomor KM/107/KD.03/2021 Tahun 2021 tentang Pedoman Pengembangan Desa Kreatif.

Menparekraf Sandiaga Uno mengapresiasi, prakarsa Asosiasi Desa Kreatif Indonesia (ADKI) dalam penyelenggaraan sosialisasi nasional Keputusan Menteri Parekraf tersebut. Diharapkan hal itu jadi acuan oleh kementerian dan lembaga, pemerintah daerah, asosiasi, akademisi, swasta serta semua pihak terkait dalam mendukung pengembangan desa kreatif, seperti Kawasan Condet.

"Kita bersyukur, Keputusan Menteri Parekraf RI tentang Pengembangan Desa Kreatif bisa kita laksanakan di tengah pandemi. Kita ingin segera bangkit dan melihat sisi kreatifitas desa desa di seluruh Indonesia. Bukan hanya di luar kota tetapi juga seperti Condet ini yang ada di tengah masyarakat urban," tutur Sandi.

Kawasan Condet diketahui memiliki keterkaitan erat dengan Budaya Betawi di Jakarta serta memiliki tingkat potensi budaya religi, edukasi, agrowisata, ekowisata, seni dan juga kearifan lokal masyarakat yang di dukung dengan wisata sejarah. 

Balai Budaya Condet yang menjadi tempat pelaksanaan acara juga merupakan salah satu tempat yang menjadi potensi destinasi wisata. Serta, pusat bagi masyarakat terutama pelaku seni untuk berkarya dan mengembangkan kesenian serta kebudayaan Betawi di bawah pengelolaan Dinas Kebudayaan Provinsi DKI Jakarta.

Desa kreatif adalah sebuah kawasan di wilayah administratif desa/kelurahan yang masyarakatnya telah mengembangkan produk unggulan di satu atau lebih dari 17 subsektor ekonomi kreatif yang memberikan nilai tambah dan manfaat bagi pertumbuhan ekonomi desa. Berdasarkan level pengembangannya, desa kreatif dibagi menjadi empat kategori yaitu inisiatif, produktif, inovatif dan berkelanjutan.

Pembagian kategori itu berdasarkan beberapa indikator yaitu produk, pemasaran, sumber daya manusia, pendampingan dan kolaborasi, kelembagaan, infrastruktur, teknologi digital dan finansial.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement