Selasa 14 Dec 2021 10:56 WIB

AS tak Sanksi Pasukan yang Salah Sasaran Tewaskan Anak di Kabul

Pasukan AS yang menyerang dengan drone tapi salah sasaran tak dikenai sanksi

Rep: Dwina Agustin/ Red: Christiyaningsih
Asap mengepul di langit setelah ledakan bom di Kabul, Afghanistan. Pasukan AS yang menyerang dengan drone tapi salah sasaran tak dikenai sanksi. Ilustrasi.
Foto: AP/AP
Asap mengepul di langit setelah ledakan bom di Kabul, Afghanistan. Pasukan AS yang menyerang dengan drone tapi salah sasaran tak dikenai sanksi. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Keputusan Pentagon menyatakan tidak ada pasukan Amerika Serikat (AS) yang terlibat dalam serangan pesawat tak berawak di Kabul, Afghanistan, Agustus lalu. Mereka tidak bersalah dan tidak akan menghadapi tindakan disipliner.

Pentagon mengatakan Menteri Pertahanan Lloyd Austin telah menyetujui rekomendasi untuk perbaikan dalam operasi serangan dari para jenderal yang memimpin Komando Pusat dan Komando Operasi Khusus AS, berdasarkan temuan tinjauan independen Pentagon yang dirilis bulan lalu. Kepala juru bicara Pentagon, John Kirby, menyatakan pada Senin (13/12) tidak ada rekomendasi untuk disiplin yang dibuat oleh para jenderal.

Baca Juga

"Tidak ada rekomendasi mereka yang secara khusus membahas masalah akuntabilitas. Jadi saya tidak mengantisipasi adanya masalah pertanggungjawaban pribadi sehubungan dengan serangan udara 29 Agustus," kata Kirby.

Kajian yang dilakukan oleh Letnan Jenderal Angkatan Udara Sami Said dan didukung oleh Austin pada November menemukan ada gangguan dalam komunikasi dan dalam proses mengidentifikasi dan mengonfirmasi target pengeboman yang menewaskan 10 warga sipil, termasuk tujuh anak-anak. Namun dia menyimpulkan bahwa peristiwa itu adalah kesalahan yang tragis dan bukan disebabkan oleh kesalahan atau kelalaian.

Austin meminta Kepala Komando Pusat Jenderal Frank McKenzie dan Kepala Komando Operasi Khusus Jenderal Richard Clarke untuk meninjau kesimpulan Said dan mengembalikannya dengan rekomendasi. Kedua komandan setuju dengan temuan Said dan mereka tidak merekomendasikan pendisiplinan apa pun. Kirby mengatakan Austin mendukung keputusan mereka, termasuk kurangnya tindakan disipliner.

"Kami tahu akan ada beberapa yang tidak menyukai keputusan khusus ini. Akan tetapi itu bukan hasil yang kami dapatkan tanpa pemikiran dan pertimbangan yang cermat," ujar Kirby.

sumber : AP
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement