REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Sosial Tri Rismaharini akan memberikan bantuan sekolah bagi anak yatim yang orang tuanya meninggal akibat erupsi Gunung Semeru. Pihaknya kini mulai mendata setiap anak yang kehilangan orang tua akibat bencana alam di Lumajang, Jawa Timur itu.
"Insya Allah kita berikan bantuan karena sekarang lagi kita proses pendataan. Untuk diberikan bantuan bulan ini sudah tidak bisa, sehingga nanti kita masukkan di bulan Januari," kata Risma kepada wartawan di kantor Kemensos, Jakarta, Selasa (14/12).
Bantuan sosial, akan diberikan lewat Program Keluarga Harapan (PKH) kepada keluarga ataupun keluarga kerabat yang merawat anak yatim itu. Ada juga bantuan untuk anak-anak itu bersekolah.
"Nanti mereka kan sekolah, jadi komponen bantuannya untuk anak-anak sekolah gitu," kata Risma.
Menurut laporan BNPB, erupsi Gunung Semeru yang terjadi pada Sabtu (4/12) lalu mengakibatkan 48 warga meninggal dunia. Menurut Risma, ada banyak anak yatim, piatu, maupun yatim piatu karena orang tuanya menjadi salah satu dari korban jiwa.
Risma telah meminta anak buahnya untuk mendata satu per satu anak-anak tersebut. Saat berkunjung ke lokasi pengungsian, Risma mendapati seorang anak yang kedua orang tuanya meninggal dunia. Sang anak itu kini diasuh oleh bibinya. "Ini lagi kita data untuk dimasukkan ke program bansos," kata dia.