REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi mewakili Indonesia mengucapkan belasungkawa mendalam atas bencana alam tornado yang menimpa enam negara bagian Amerika Serikat (AS). Hal ini disampaikan dalam kesempatan pertemuan bilateral dengan Menlu AS Antony Blinken di Gedung Pancasila, Kementerian Luar Negeri, Jakarta, Selasa (14/12).
"Pada kesempatan ini, sekali lagi saya ingin menyampaikan duka cita dan simpati kepada pemerintah dan rakyat Amerika Serikat atas musibah tornado akhir pekan lalu di enam negara bagian yang mengakibatkan korban jiwa maupun luka-luka," ujar Retno dalam press statement bersama Blinken.
Seperti dilansir laman CNN International Selasa (14/12), sedikitnya 74 orang di Kentucky meninggal dunia setelah tornado pada akhir pekan lalu menerjang delapan negara bagian serta meratakan rumah dan bisnis di Midwest dan South. Gubernur Kentucky Andy Beshear mengatakan jumlah korban tewas yang berasal dari pejabat manajemen darurat mungkin berbeda dari apa yang dilaporkan petugas koroner daerah.
Gubernur mengatakan pada konferensi pers Senin (13/12) sore waktu Amerika jumlah korban tewas mungkin akan berubah karena beberapa kota masih berada dalam proses evakuasi. "Selain kematian di Kentucky, 109 warga masih belum ditemukan," kata Beshear.
Sedikitnya 14 orang tewas di empat negara bagian lain yakni enam orang di Illinois, empat orang di Tennessee, dan masing-masing dua warga di Arkansas dan Missouri. Beshear mengatakan 95 tentara Garda Nasional melakukan pencarian korban jiwa dan orang hilang.
"Kami berharap mereka tidak menemukannya. Kami berharap seseorang terhubung dengan mereka dan mereka ada di luar sana dan kami belum tahu di mana mereka berada," katanya. "Mungkin mereka tidak memiliki layanan seluler," ujarnya berharap.
Sebelumnya dia menggambarkan kehancuran di wilayahnya. Lebih dari 1.000 rumah telah hancur dan satu tornado menempuh jarak setidaknya 200 mil. "Ketika tornado ini menghantam, tidak hanya atap, yang telah kita lihat di masa lalu," kata Beshear.
"Itu menghancurkan seluruh rumah. Orang-orang, hewan, sisanya hilang begitu saja," kata Basher.