Rabu 15 Dec 2021 10:06 WIB

Rupiah Melemah Seiring Meningkatnya Data Inflasi AS

Data menunjukkan data inflasi produsen AS mencapai 9,6 persen (yoy).

Petugas jasa penukaran valuta asing memeriksa lembaran mata uang rupiah dan dolar AS di Jakarta. ilustrasi
Foto: Antara/Puspa Perwitasari
Petugas jasa penukaran valuta asing memeriksa lembaran mata uang rupiah dan dolar AS di Jakarta. ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta Rabu (15/12) pagi melemah, seiring meningkatnya data inflasi Amerika Serikat (AS). Rupiah pagi ini bergerak melemah 7 poin atau 0,05 persen ke posisi Rp14.332 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp14.325 per dolar AS.

"Nilai tukar rupiah mungkin masih berpeluang tertekan hari ini karena kenaikan data inflasi produsen AS bulan November yang dirilis semalam," kata Pengamat Pasar Uang Ariston Tjendra saat dihubungi di Jakarta, Rabu (15/12).

Baca Juga

Data menunjukkan data inflasi produsen AS mencapai 9,6 persen (yoy). Menurut Ariston, data tersebut semakin menguatkan persoalan kenaikan inflasi di Negeri Paman Sam yang di luar kewajaran.

"Target inflasi bank sentral AS hanya 2 persen. Ini akan menjadi bahan pertimbangan untuk mempercepat pengetatan moneter. Dini hari nanti bank sentral AS akan merilis keputusannya," ujar Ariston.

Pelaku pasar berekspektasi akan ada penambahan pengurangan pembelian obligasi agar proses tapering berlangsung lebih cepat, yang kemudian akan diikuti dengan kenaikan suku bunga acuan. Pengetatan moneter akan mendorong penguatan dolar AS.

"Dari dalam negeri, data neraca perdagangan bukan November akan dirilis. Surplus yang besar seperti bulan sebelumnya bisa menopang nilai tukar rupiah," kata Ariston.

Dari dalam negeri, jumlah kasus harian Covid-19 pada Selasa (14/12) kemarin mencapai 190 kasus sehingga total jumlah kasus terkonfirmasi positif Covid-19 mencapai 4,26 juta kasus. Sedangkan jumlah kasus meninggal akibat terpapar Covid-19 mencapai 12 kasus sehingga totalnya mencapai 143.960 kasus.

Adapun untuk jumlah kasus sembuh bertambah sebanyak 247 kasus sehingga total pasien sembuh mencapai 4,11 juta kasus. Dengan demikian, total kasus aktif Covid-19 mencapai 4.905 kasus.

Untuk vaksinasi, jumlah masyarakat yang sudah disuntik vaksin dosis pertama mencapai 147,47 juta orang dan vaksin dosis kedua 103,64 juta orang dari target 208 juta orang yang divaksin.

Ariston mengatakan rupiah hari ini berpotensi melemah ke kisaran Rp14.380 per dolar AS dengan potensi support di kisaran Rp14.320 per dolar AS.Pada Selasa (14/12) lalu, rupiah ditutup menguat 6 poin atau 0,05 persen ke posisi Rp14.325 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp14.331 per dolar AS.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement