REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Bandung menerjunkan 200 lebih personel untuk mengawasi aktivitas masyarakat saat libur natal dan tahun baru yang berpotensi menciptakan kerumunan. Pengawasan dilakukan dalam upaya mencegah penyebaran Covid-19.
Kepala Bidang Penegakan Produk Hukum Daerah Satpol PP Kota Bandung, Idris Kuswandi mengatakan, saat malam natal, pihaknya melakukan pengawasan dengan sistem floating terhadap gereja-gereja yang ada di Kota Bandung. Selain itu, melakukan patroli menggunakan kendaraan roda dua.
Idris mengatakan, terdapat 34 gereja yang akan dilakukan pengamanan. Namun diperkirakan akan banyak gereja yang masih melaksanakan kegiatan peribadatan secara online.
"Ada sifat mobile patroli ke tempat peribadatan patroli menggunakan roda dua," katanya saat dihubungi Republika.co.id, Rabu (15/12).
Untuk tahun baru, pihaknya mempersiapkan pengawasan patroli dan monitoring secara ekstra. Ia menuturkan, pengawasan yang ketat akan dilakukan di Alun-Alun Bandung yang banyak didatangi oleh masyarakat.
Pada malam tahun baru, biasanya Jalan Asia Afrika dan Braga ditutup untuk meminimalisasi penyebaran Covid-19. "Mereka jalan-jalan di Asia Afrika jalan kaki sampai Tegalega. Malam tahun baru biasa jalan Asia Afrika ditutup dibelokan ke lengkong. Kita patroli tempat-tempat berkumpul masyarakat seperti Taman Regol, Taman Ujungberung Cicendo Saparua, kalau ditutup tetap diawasi," kata dia.
Idris mengatakan, pengawasan aktivitas tempat hiburan malam dan objek wisata pun akan dilakukan. Pihaknya menyiapkan dua unit mobil untuk sosialisasi terkait larangan perayaan tahun baru 2022.
"Sekitar 170 personel untuk operasional petugas yang mengawasi, untuk pejabat struktural wajib melaksanakan pengawasan. Ada juga staf dilibatkan, 200 kurang lebih personel," kata dia.