REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan, Siti Nadia Tarmizi mengatakan, hingga kini pihaknya belum mendapatkan laporan efek samping atau Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) pada anak usia 6-11 tahun sejak vaksinsi dimulai pada Selasa (14/12), kemarin. Diharapkan, pemberian vaksin ini menekan penularan kepada kelompok umur lainnya sekaligus mempercepat pencapaian herd imunity.
Pemerintah mencatat, ada 26,4 juta target vaksinasi untuk anak usia 6-11 tahun. Nadia berharap anak-anak tersebut dapat mendapatkan vaksinasi lengkap sesuai dengan jadwalnya.
Adapun vaksin yang saat ini digunakan adalah vaksin Sinovac yang akan diberikan dalam jumlah dua dosis yang sama takarannya dengan kelompok dewasa, yakni 0,5 mili dengan jeda 28 hari. "Kami berharap dukungan dari semua pihak, terutama para orang tua dan guru untuk mendampingi dan bekerjasama dengan petugas kesehatan setempat untuk memastikan anak-anak mendapatkan haknya untuk terjaga dari Covid-19," kata saat dikonfirmasi Republika.co.id, Rabu (15/12).
Dikonfirmasi terpisah, Ketua Komisi Nasional (Komnas) KIPI, Hinky Hindra Irawan Satari mengatakan, kemungkinan KIPI yang dialami usai anak mendapatkan vaksinasi sama halnya seperti orang dewasa.
KIPI yang dilaporkan pada anak, kata Hindra, bersifat lokal dan sistemik. KIPI lokal pada tempat suntikan biasanya berupa nyeri, bengkak, dan gatal. Sementara gejala sistemik yang timbul seperti demam, batuk, sakit kepala, mual, muntah, sakit otot, dan kelelahan.
Pada umumnya, KIPI akan hilang dengan sendirinya tiga hari setelah mendapatkan vaksinasi. Dari uji klinis fase satu dan dua pada anak dan remaja usia 3-17 tahun, pemberian vaksin Sinovac menunjukkan tidak ada perbedaan signifikan antara kelompok yang mendapatkan vaksin dan yang plasebo (obat kosong).
Selain itu, tidak ada laporan KIPI serius pada kelompok intervensi yang mendapatkan vaksin dalam uji klinis. Vaksinasi Covid-19 untuk anak usia 6-11 tahun dimulai Selasa (14/12), dengan dilakukan kick off di beberapa tempat yang ditentukan.
Selanjutnya, pelaksanaan vaksinasi ini akan berlangsung secara bertahap. Pertama, vaksinasi akan dilaksanakan di provinsi dan kabupaten/kota dengan kriteria cakupan vaksinasi dosis 1 di atas 70 persen dan cakupan vaksinasi lansia di atas 60 persen.