Kamis 16 Dec 2021 03:05 WIB

Penerima Bansos di Kendari Diharapkan Sudah Vaksinasi

Vaksinasi bukan syarat bansos, tapi untuk menimbulkan kesadaran.

Seorang warga menerima bansos (ilustrasi). Pemerintah Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra) meminta penerima bantuan sosial (bansos) adalah warga yang sudah menjalani vaksinasi Covid-19.
Foto: Antara/Aswaddy Hamid
Seorang warga menerima bansos (ilustrasi). Pemerintah Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra) meminta penerima bantuan sosial (bansos) adalah warga yang sudah menjalani vaksinasi Covid-19.

REPUBLIKA.CO.ID, KENDARI -- Pemerintah Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra) meminta penerima bantuan sosial (bansos) adalah warga yang sudah menjalani vaksinasi Covid-19, sehingga dapat mendorong target cakupan vaksinasi di daerah setempat.

Sekretaris Kota Kendari Nahwa Umar di Kendari, Rabu (15/12), mengatakan, untuk mencapai target vaksinasi, Pemkot Kendari akan terus melakukan inovasi, seperti memastikan semua penerima Program Keluarga Harapan (PKH) dan bantuan sosial lainnya sudah menerima vaksinasi Covid-19. "Ini bukan syarat untuk penerima, tetapi kita hanya ingin menimbulkan kesadaran kepada masyarakat akan pentingnya vaksinasi," kata Nahwa.

Baca Juga

Nahwa menyampaikan, pemkot tidak mensyaratkan bahwa penerima bansos harus memiliki sertifikat vaksin. Namun, pihaknya mengimbau agar masyarakat sadar akan pentingnya vaksinasi demi melindungi diri dari Covid-19 sekaligus mencapai target vaksinasi 70 persen hingga akhir Desember 2021.

Target vaksinasi dinilai dapat tercapai jika seluruh penerima bantuan sosial (bansos) seperti penerima Program Keluarga Harapan (PKH) dan aparatur sipil negara (ASN) dipastikan sudah menerima suntikan vaksin. Nahwa mengatakan, ASN juga diwajibkan mengikuti vaksinasi jika ingin tunjangan penghasilan pegawai (TPP) PNS tervalidasi. Sebab, Nahwa memastikan bagi ASN yang tidak vaksin TPP PNS tak akan divalidasi.

"Sampai hari ini capaian vaksinasi ASN kita baru 50 persen lebih. Artinya, masih ada 40 persen lebih ASN yang belum vaksin dan akan kita tuntun mereka. Data yang ada baru dari OPD, di luar dari guru. Nah, ini yang kita coba buru untuk bisa capai target 80 persen. ASN itu harus memberi contoh," ujar Nahwa.

Kepala Dinas Kesehatan Kendari Rahminingrum mengatakan, cakupan vaksinasi di daerah setempat mencapai 183.118 atau 69,06 persen dosis pertama dari 265.147 sasaran. Sedangkan pemberian vaksinasi Covid-19 dosis kedua saat ini telah dilakukan kepada 124.613 atau 47 persen. Lalu, dosis ketiga bagi tenaga kesehatan mencapai 3.296 atau 79,4 persen dari 4.151 sasaran.

Menurut data Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Kota Kendari, saat ini daerah tersebut nol kasus aktif Covid-19 dari jumlah akumulatif kasus infeksi virus corona tercatat 7.721 kasus dengan jumlah penderita yang sudah sembuh 7.626 orang dan pasien yang meninggal dunia sebanyak 95 orang.

 

sumber : ANTARA
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement