Jumat 17 Dec 2021 20:30 WIB

Sudah Diresmikan Tapi Alun-Alun Kota Bogor Belum Boleh Diakses Publik, Mengapa?

Alun-alun Kota Bogor belum bisa langsung dimanfaatkan oleh masyarakat.

Rep: Shabrina Zakaria/ Red: Mas Alamil Huda
Sejumlah warga saat mengunjungi Alun-alun Kota Bogor, Jawa Barat, Jumat (17/12). Alun-alun Kota Bogor seluas 1,7 hektare yang dibangun di bekas lahan Taman Ade Irma Suryani atau Taman Topi dengan fasilitas berupa jogging track, wahana permainan anak, alat fitness, plaza terbuka serta diorama perjuangan tersebut telah diresmikan dan dibuka untuk umum.
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Sejumlah warga saat mengunjungi Alun-alun Kota Bogor, Jawa Barat, Jumat (17/12). Alun-alun Kota Bogor seluas 1,7 hektare yang dibangun di bekas lahan Taman Ade Irma Suryani atau Taman Topi dengan fasilitas berupa jogging track, wahana permainan anak, alat fitness, plaza terbuka serta diorama perjuangan tersebut telah diresmikan dan dibuka untuk umum.

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR — Alun-alun Kota Bogor di Jalan Kapten Muslihat, Kecamatan Bogor Tengah, Kota Bogor telah diresmikan oleh Forkopimda Kota Bogor dan Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, pada Jumat (17/12). Meski demikian, alun-alun Kota Bogor belum bisa langsung dimanfaatkan oleh masyarakat.

Kepala Dinas Perumahan dan Permukiman (Disperumkim) Kota Bogor, Juniarti Estiningsih, mengatakan, dibukanya Alun-alun Kota Bogor bagi masyarakat masih menunggu petunjuk dari Wali Kota Bogor. “Saya menunggu petunjuk dari Pak Wali Kota, karena walaupun kita sudah masuk PPKM Level 1, kita juga harus waspada. Apalagi varian baru Covid-19 sudah masuk Indonesia. Tentu kami akan meminta arahan beliau (Wali Kota),” ujar Esti kepada Republika, Jumat (17/12).

Baca Juga

Pantauan Republika.co.id pada saat peresmian hari ini, banyak warga Kota Bogor hadir menyaksikan apa saja yang ada di dalam alun-alun ini. Baik dari orang tua hingga anak-anak. Hanya saja, sejumlah fasilitas seperti alat gym belum diperkenankan untuk digunakan. Esti menuturkan, untuk hari pertama pada peresmian masyarakat masih diperbolehkan untuk datang dan berjalan-jalan serta berswafoto di area Alun-alun Kota Bogor.

“Yang jelas sekarang dibuka dulu untuk hari ini. Sebagai mengekspresikan antusias masyarakat terkait alun-alun Kota Bogor,” ucapnya.

Wakil Ketua II DPRD Kota Bogor, Dadang Iskandar Danubrata, mengaku setuju dengan penundaan pembukaan alun-alun bagi masyarakat. Mengingat taman-taman lain di Kota Bogor juga belum dibuka. Dadang mengatakan, hal itu dilakukan untuk menghindari adanya konsentrasi massa yang berlebihan, meskipun di area terbuka.

“Karena sesuai dengan pengumuman berita, varian baru dari Covid-19 sudah masuk ke Indonesia. Jadi warga Kota Bogor harus waspada juga. Jadi saya setuju kalau taman sementara ditutup untuk umum walaupun sudah diresmikan tadi,” ujar dia.

Alun-alun Kota Bogor berada di lahan bekas Taman Topi. Tak hanya terintegrasi dengan pintu timur Stasiun Bogor, alun-alun ini juga akan terhubung dengan Masjid Agung Kota Bogor yang sampai saat ini masih dalam pembangunan.

Wali Kota Bogor, Bima Arya Sugiarto, mengatakan, pembangunan Alun-alun Kota Bogor menggunakan dana dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat senilai Rp 15 miliar. Dia pun meminta agar warga Kota Bogor dapat membantu menjaga dan merawat alun-alun ini.

“Ini adalah bantuan dari provinsi senilai Rp 15 miliar yang akan kita sinergikan dengan Pemkot Bogor programnya. Tahun depan akan kita bangun jalur pedestrian mengelilingi alun-alun ini,” ujar Bima Arya.

Dia menjelaskan, alun-alun Kota Bogor akan terintegrasi dengan pintu timur Stasiun Bogor dan menyatu dengan Masjid Agung. Di samping itu, direncanakan akan dibangun sky bridge untuk mengatur mobilitas warga.

“Dan kita pastikan agar alun-alun dijaga dan dirawat. Ada park rangers yang jumlahnya cukup banyak yang kita tugaskan menjaga di sini 24 jam,” tuturnya.

Di kesempatan yang sama, Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil atau Emil, mengatakan, ada 27 kota dan kabupaten di Jawa Barat menerima hibah pembangunan alun-alun. Dengan tujuan agar setiap daerah memiliki identitasnya masing-masing.

Untuk Kota Bogor sendiri, Emil memberi nilai sangat baik atas desain, konsep, dan pengerjaan yang dilakukan. Dia pun berpesan, ketika alun-alun ini bisa dimanfaatkan oleh warga agar selalu dijaga.

Dia menyebutkan, alun-alun Kota Bogor ini dianggap spesial lantaran memiliki dimensi sejarah yang tidak semua daerah di Jawa Barat miliki. Yakni berdampingan dengan Stasiun Bogor yang berusia 140 tahun, dan menyatu dengan Masjid Agung.

“Ciri kota yang baik adalah kota yang warganya sering nongkrong di taman-taman di ruang publik, menandakan kotanya aman dan nyaman. Dengan kehadiran ini menaikkan kelas kota Bogor sebagai kota aman dan nyaman, dilengkapi dengan fasilitas reformasi transportasi publik yang sudah sangat baik,” jelasnya.

Secara umum, Alun-alun Kota Bogor di lahan seluas 1,7 hektare ini memiliki empat zona yakni, zona botani, zona olahraga, zona plaza dan zona religi.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement