Ahad 19 Dec 2021 13:56 WIB

Omicron Merebak, London Umumkan Status 'Insiden Besar'

Sebanyak 26.418 kasus dilaporkan dalam 24 jam terakhir.

Rep: Kamran Dikarma/Fergi Nadira/ Red: Friska Yolandha
Orang-orang mengantre untuk check in Eurstar di Stasiun Kereta St Pancras di London, Jumat (17/12). Wali Kota London Sadiq Khan telah menyatakan status “insiden besar” untuk wilayahnya menyusul merebaknya varian omicron di wilayah itu.
Foto: AP Photo/Anna Johnson
Orang-orang mengantre untuk check in Eurstar di Stasiun Kereta St Pancras di London, Jumat (17/12). Wali Kota London Sadiq Khan telah menyatakan status “insiden besar” untuk wilayahnya menyusul merebaknya varian omicron di wilayah itu.

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Wali Kota London Sadiq Khan telah menyatakan status “insiden besar” untuk wilayahnya. Hal itu menyusul merebaknya penyebaran Covid-19 varian Omicron.

“Lonjakan kasus varian Omicron di seluruh ibu kota sangat mengkhawatirkan. Jadi kami sekali lagi menyatakan insiden besar karena ancaman Covid-19 ke kota kami,” kata Khan pada Sabtu (18/12).

Baca Juga

Insiden besar didefinisikan sebagai peristiwa dengan berbagai konsekuensi serius yang memerlukan penerapan penanganan khusus. Tujuannya membantu otoritas-otoritas terkait saling mendukung guna mengurangi gangguan layanan di kota.

Khan mengungkapkan saat ini lembaga-lembaga utama di London sedang menjalin kerja sama erat guna meminimalkan dampak penyebaran Omicron terhadap kota tersebut. “Hal itu termasuk membantu  melindungi program vaksinasi penting,” ujar Khan.

Pada 8 Januari lalu, Khan sempat mengumumkan insiden besar menyusul lonjakan tajam kasus baru Covid-19. Dia membatalkan perintahnya sebulan kemudian seiring menurunnya angka infeksi. Lebih dari 65 ribu kasus baru Covid-19 dikonfirmasi di London selama sepekan terakhir.

Sebanyak 26.418 kasus dilaporkan dalam 24 jam terakhir (17-18 Desember). Itu merupakan jumlah penularan harian tertinggi yang pernah dicatatkan London sejak awal pandemi. Sejauh ini Inggris sudah mencatatkan 9,58 juta kasus Covid-19 dengan korban meninggal melampaui 128 ribu jiwa.

"Kami sudah merasakan dampaknya di seluruh ibu kota dan sementara kami masih mempelajari varian ini, adalah benar bahwa lembaga utama London bekerja sama untuk meminimalkan dampak di kota kami, termasuk membantu melindungi program vaksinasi penting," imbuhnya.

Ketua Dewan London Georgia Gould mengatakan, penyebaran Omicron yang cepat di seluruh kota saat ini tengah menjadi perhatian besar. "Dewan lokal telah meningkatkan dan memainkan peran penting dalam mendukung komunitas mereka melalui pandemi, saya tahu mereka akan melanjutkan upaya ini tetapi kita tidak dapat melakukan ini sendirian," kata Gould.

Khan meminta rakyat London untuk booster atau menerima suntikan dosis ketiga. Dia menegaskan bagi mereka yang belum pernah mendapatkan vaksin dosis pertama bahwa tidak ada kata terlambat untuk mendapatkan suntikan vaksin Covid-19 untuk mencegah kasus Omicron.

Omikcon menjadi varian virus corona yang dominan di London. Badan Keamanan Kesehatan Inggris pada Sabtu melaporkan bahwa 83,4 persen dari sampel kasus yang terdeteksi di ibu kota dari 15 dan 16 Desember ditemukan memiliki kegagalan target gen S (SGTF), cara mendeteksi kemungkinan keberadaan Omicron.

Jumlah pasien Covid-19 di rumah sakit di London mengalami beberapa kenaikan terbesar dalam kasus selama tujuh hari terakhir. Pekan ini pasien telah meningkat menjadi 1.534, naik 28,6 persen dari pekan lalu.

Kasus Omikcon di Inggris melonjak tajam menjadi hampir 25 ribu, sementara jumlah total kematian yang dilaporkan di antara orang-orang yang mengidapnya sejauh ini naik menjadi tujuh.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement