Selasa 21 Dec 2021 16:59 WIB

Mamah Dedeh Ajak Anggota Salimah Menjadi Ibu Tangguh

Salimah kembali menggelar tabligh akbar memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW.

 Pimpinan Pusat Persudaraan Muslimah (PP Salimah) kembali menggelar tabligh akbar memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW.
Foto: istimewa
Pimpinan Pusat Persudaraan Muslimah (PP Salimah) kembali menggelar tabligh akbar memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pimpinan Pusat Persudaraan Muslimah (PP Salimah) kembali menggelar tabligh akbar memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW. Acara ini mengangkat tema Teladan Rasulullah Membangun Ketahanan Keluarga, Menjadi Pilar Kokohnya Bangsa.

Maulid Nabi yang merupakan bagian dari rangkaian gebyar hari ibu dilaksanakan secara hybrid di Jakarta dan ditayangkan lewat streaming youtube Persaudaraan Muslimah. Para pengurus Salimah di seluruh wilayah Indonesia mengikuti acara dengan khidmat.

Baca Juga

Mubalighah pengisi acara adalah dai kondang Mamah Dedeh yang berbagi tema seputar kehidupan meneladani Rasulullah dalam membangun ketahanan keluarga. 

Ketua Umum Salimah, Etty praktiknyowati mengatakan, Salimah memberikan akses seluas-luasnya kepada masyarakat untuk memperoleh manfaat dari program-program yang diselenggarakan. Ia bberharap Salimah yang sudah tersebar di semua provinsi, 387 kota/Kab, 1612 kecamatan, dan 507 kelurahan untuk dapat memaksimalkan manfaat sebagai ormas kepanjangan tangan kebaikan bagi masyarakat Indonesia. 

Etty juga menjelaskan makna yang terkandung dalam Maulid Nabi Muhammad SAW.

"Pertama, ekspresi rasa syukur atas nikmat usia, dan rasa syukur kepada Rasulullah SAW. Kedua, memperingati hari lahir nabi menjadi salah satu cara pengingat untuk bersholawat kepada Rasulullah SAW. Ini merupakan ikhtiar kita memperbanyak shalawat yang tidak hanya di hari Jumat, namun dimaksimalkan setiap hari sambil beraktivitas," jelasnya.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement