REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Lembaga Perlindungan Anak Indonesia Seto Mulyadi berkomentar menanggapi peringatan Tim Penggerak PKK Kota Salatiga. Kak Seto, sapaan akrab Seto Mulyadi, mengapresiasi imbauan Tim PKK Kota Salatiga terkait maraknya terungkapnya kasus pelecehan seksual yang menimpa anak anak dalam beberapa waktu terakhir.
"LPAI mengapresiasi Tim Penggerak PKK Kota Salatiga yang telah mengingatkan keluarga tentang pentingnya anak-anak untuk berbusana secara baik," kata Kak Seto, Kamis (23/12), dalam rilis yang diterima Republika, Jumat.
Bagi LPAI, lanjut Kak Seto, upaya sekecil apa pun yang dilakukan dengan setulus hati untuk melindungi anak-anak, keluarga, dan masyarakat Indonesia adalah patut didukung dan dikampanyekan secara lebih luas lagi.
Ia lalu memaparkan, kejahatan seksual adalah akibat dari faktor majemuk. Semua faktor patut dikelola dengan sebaik-baiknya untuk menekan risiko terjadinya viktimisasi seksual terhadap keluarga khususnya anak-anak. Dalam konteks inilah, LPAI melihat Tim Penggerak PKK Kota Salatiga telah mengeluarkan imbauan terkait salah satu faktor terjadinya kejahatan seksual, yakni cara berbusana.
Menurut LPAI, banyak penelitian empiris yang menghasilkan simpulan bahwa busana memang dijadikan sebagai cara untuk mengomunikasikan hasrat seksual sekaligus menarik perhatian seksual dari lawan jenis. Orang dengan gaya berbusana yang provokatif juga dipandang lebih berisiko mengalami pelecehan seksual dan memprovokasi terjadinya pelecehan seksual. Penilaian tersebut, sambung Kak Seto, ternyata datang tidak hanya dari satu jenis kelamin saja, melainkan bisa dari perempuan dan lelaki. Juga banyak studi lainnya yang berkesimpulan serupa.
"Tentu, gaya busana apapun tidak dapat dijadikan sebagai pembenaran bagi siapa pun untuk melakukan kejahatan seksual," kata Kak Seto, menekankan. Namun bertitik tolak dari sekian banyak riset yang relevan, ia menggarisbawahi, sungguh realistis apabila masyarakat sama sekali tidak dapat mengabaikan gaya berpakaian sebagai salah satu faktor risiko. "Dan pada sisi inilah imbauan Tim Penggerak PKK Kota Salatiga menemukan nilai strategisnya."
Imbauan Tim Penggerak PKK Kota Salatiga, dalam tafsiran LPAI, juga mengandung nilai luhur yang melampaui dimensi preemtif terhadap kejahatan seksual semata. Membaca imbauan tersebut secara utuh, kami melihatnya sebagai ajakan kepada keluarga untuk selalu menghayati nilai-nilai kehidupan mereka sebagai bagian dari bangsa yang relijius dan beradab -- keduanya merupakan cerminan hidup sebagai manusia yang Pancasilais.
Kak Seto melanjutkan, LPAI menyemangati Tim Penggerak PKK di seluruh Indonesia untuk mengeluarkan imbauan-imbauan bijak yang berlandaskan pada nilai-nilai kearifan dan berbasis kajian ilmiah. LPAI optimis, jika tidak hanya Tim Penggerak PKK Kota Salatiga, tapi juga Tim Penggerak PKK di seluruh penjuru Tanah Air juga memproduksi imbauan-imbauan konstruktif dan multidimensi, anak-anak dan keluarga Indonesia akan semakin terlindungi dari risiko mengalami viktimisasi seksual.