REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Persekutuan Gereja-Gereja di Indonesia (PGI) Pdt Gomar Gultom mengemukakan pandemi Covid-19 membentuk kebiasaan baru umat Kristiani dalam beribadah dan merayakan Natal. Tahun ini menjadi perayaan Natal kedua yang dilaksanakan dalam situasi yang berbeda dari sebelumnya.
"Natal kali ini memang memprihatinkan di tengah pandemi. Ini Natal yang kedua di saat pandemi," kata Pdt Gomar Gultom dalam konferensi pers yang digelar di Gereja Immanuel, Gambir, Jakarta Pusat, Jumat (24/12).
Gomar berharap situasi pandemi tidak mengurangi sukacita umat dalam menyemarakkan perayaan dan ibadah Natal meski secara daring. Alasannya, dua kali perayaan Natal di tengah pandemi telah membentuk pola kebiasaan baru jemaat untuk patuh pada prokes dan merayakan secara sederhana.
Ia mengatakan perayaan Natal kali ini dikemas dalam rangkaian acara berbentuk rekaman yang akan disiarkan secara nasional melalui stasiun televisi maupun secara langsung di kanal media sosial pada Senin (27/12). Selain itu, Gomar juga mengingatkan seluruh panitia penyelenggara Natal untuk mematuhi ketentuan protokol kesehatan yang dianjurkan pakar dan pemerintah saat beribadah secara fisik di gereja.
"Perayaannya diusahakan sesederhana mungkin mengingat kondisi masyarakat yang belum pulih dari pandemi," katanya.
Ia mengatakan tema dari perayaan Natal 2021 yang disepakati bersama oleh PGI dan Konferensi Waligereja Indonesia (KWI) yakni 'Cinta Kasih Kristus yang Menggerakkan Persaudaraan'. Ia mengatakan tema ini menjadi penting bagi umat Kristiani untuk merajut kembali tali persaudaraan yang sempat terkoyak kepentingan politik.
"Bangsa kita adalah bangsa yang kuat akan nilai persaudaraan, tapi terkoyak karena rupa-rupa sebab seperti konstelasi politik," katanya. Dengan semangat Natal 2021, Gomar mengajak seluruh umat maupun bangsa Indonesia untuk kembali merajut persaudaraan.