REPUBLIKA.CO.ID, KATHMANDU -- Bhutan sudah mulai memberikan dosis penguat (booster) vaksin Covid-19 pada warga lanjut usia dan kelompok-kelompok prioritas sebagai upaya untuk membendung penyebaran virus corona varian Omicron. Demikian disampaikan beberapa pejabat kementerian kesehatan, Jumat.
"Orang-orang yang berusia 65 tahun ke atas ataupun yang bepergian ke luar negeri, yang bekerja sebagai petugas medis, yang mengidap penyakit kronis, dan yang tinggal di daerah-daerah berisiko tinggi boleh mendapatkan booster," kata para pejabat.
Bhutan menjadi negara pertama di kawasan Asia Selatan yang memberikan dosis booster. Surat kabar Kuensel mengatakan Bhutan, yang memiliki pasokan lebih dari 250 ribu dosis vaksin, berencana akan memvaksinasi lebih dari 228 ribu orang dalam satu pekan.
"Seperti yang kita lakukan pada dosis kedua, campuran pemberian adalah langkah yang disarankan, bahkan untuk booster, mengingat kemanjurannya lebih tinggi," kata Sonam Wangchuk, pejabat Pusat Pengendalian Penyakit Kerajaan, seperti dikutip Kuensel.
Bhutan, yang berpenduduk sekitar 750 ribu jiwa, telah menyuntikkan vaksin dosis kedua pada 93 persen penduduknya yang berusia di atas 12 tahun.Negara kerajaan Himalaya yang terletak di antara China dan India itu sejauh ini berhasil meredam penyebaran virus dengan menerapkan berbagi langkah lebih dini, seperti pada penyaringan, pengawasan di pintu-pintu masuk perbatasan, pengujian Covid-19, dan penutupan perbatasan.
Angka kematian di Bhutan termasuk salah satu yang terendah di dunia, hanya tiga orang yang meninggal sejak pandemi mulai muncul.Dan menurut data pemerintah, jumlah orang yang terinfeksi Covid-19 masih berada di angka 2.659.