REPUBLIKA.CO.ID, TORONTO -- Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau mengatakan negara-negara Barat harus lebih bersatu dalam menghadapi China. Dia mengatakan hal itu untuk mencegah raksasa Asia itu menggunakan kepentingan komersial untuk mempermainkan negara-negara Barat satu sama lain.
Trudeau mengatakan China telah 'mempermainkan' negara-negara Barat satu sama lain. Sehingga mereka bersaing mendapatkan akses untuk meraih peluang ekonomi ke negara itu.
"Kami telah bersaing dan China dari waktu ke waktu, dengan sangat cerdas mempermainkan kami satu sama lain di pasar terbuka, dengan cara yang kompetitif," kata Trudeau saat diwawancara Global Television, Ahad (26/12).
"Kami perlu bekerja lebih baik untuk bekerja sama dan berdiri kuat sehingga China tidak dapat memecah belah dan mempermainkan kami satu sama lain," tambahnya.
Sejak Kanada menahan Chief Financial Officer Huawei Meng Wanzhou dengan surat perintah ekstradisi Amerika Serikat (AS) pada 2018, hubungan China dan Kanada memanas. China membalasnya dengan menahan dua warga Kanada. Ottawa menuduh penahanan tersebut sebagai penyanderaan diplomasi.
Pada September lalu Meng mendapatkan kesepakatan dengan jaksa AS. Beberapa jam kemudian dua warga negara Kanada yang ditahan pemerintah China dibebaskan.
Sebelum menahan Meng, Kanada sudah berulang kali mempertanyakan posisi hak asasi manusia China. Dua negara juga gagal untuk mendekatkan hubungan.
Pada awal bulan ini Kanada mengatakan mereka bergabung dengan sekutu-sekutunya untuk memboikot Olimpiade Musim Dingin di Beijing pada bulan Februari. Boikot tersebut sebagai pesan ke China atas catatan hak asasi manusianya.