REPUBLIKA.CO.ID, KOTA VATIKAN -- Paus Fransiskus meratapi rendahnya angka kelahiran Italia. Ia memperingatkan penurunan angka kelahiran akan menjadi ancaman bagi masa depan negara itu.
Badan Statistik Italia pada bulan ini melaporkan angka kelahiran negara itu pada tahun lalu mencapai titik terendahnya sejak unifikasi negara itu tahun 1861. Penurunan terjadi 12 tahun berturut-turut.
"Musim dingin demografi benar-benar mengkhawatirkan, setidaknya di sini, Italia," kata Paus dalam misa mingguan di depan Basilika Santo Petrus, Ahad (26/12).
"Tampaknya banyak orang yang sudah kehilangan harapan untuk memiliki anak, banyak pasangan lebih memilih tidak memiliki anak atau hanya satu anak, ini tragedi, yang mana bertentangan dengan keluarga kami, negara kami, dan masa depan kami," tambahnya.
Badan Statistik Italia ISTAT melaporkan tahun lalu terdapat 404.892 kelahiran. Turun 15.192 dibanding tahun 2019 lalu. Sementara pada tahun 2020 terjadi 746.146 kematian, populasi pun turun ke 59,3 juta jiwa.
ISTAT mengatakan penurunan angka kelahiran berlanjut pada tahun ini. Mereka menambahkan pandemi Covid-19 salah satu faktor terjadinya penurunan.