Senin 27 Dec 2021 18:34 WIB

Kasus Covid-19 Omicron di Arab Saudi Meningkat Pesat

Infeksi Omicron dilaporkan tercatat lebih dari dua kali lipat dalam sepekan.

Rep: Kiki Sakinah/ Red: Ani Nursalikah
Kasus Covid-19 Omicron di Arab Saudi Meningkat Pesat
Foto: REUTERS
Kasus Covid-19 Omicron di Arab Saudi Meningkat Pesat

REPUBLIKA.CO.ID, JEDDAH -- Kasus Covid-19 varian Omicron yang dikonfirmasi di Arab Saudi meningkat pesat. Infeksi virus tersebut dilaporkan tercatat lebih dari dua kali lipat dalam sepekan.

Dalam konferensi pers pada Ahad (26/12), juru bicara Kementerian Kesehatan Saudi Dr. Mohammed Al-Abd Al-Aly mengatakan bahwa banyak negara menyaksikan lonjakan kasus Covid-19, termasuk Arab Saudi.

Baca Juga

Dilansir di Arab News, Senin (27/12), Kemenkes Saudi mengonfirmasi 389 kasus Covid-19 baru pada Ahad (26/12) dan satu kematian baru terkait Covid-19. Sementara itu, tercatat sebanyak 124 pasien lainnya telah sembuh dari virus corona dalam 24 jam terakhir.

Dia lantas menekankan pentingnya menerima dosis vaksin yang diperlukan dan suntikan booster Covid-19. Selain itu, dia juga menekankan pentingnya bagi anak-anak yang memenuhi syarat untuk mendapatkan vaksin Covid-19 untuk segera divaksinasi.

Seperti diketahui, otoritas kesehatan Saudi mulai memberikan vaksin Covid-19 kepada anak-anak antara usia lima dan 11 tahun pekan lalu. Prioritas diberikan kepada mereka yang dianggap rentan dan berisiko tinggi tertular virus corona. Kemenkes Saudi memiliki 587 pusat vaksin di seluruh Kerajaan.

Al-Aly lantas mengimbau masyarakat untuk mematuhi langkah-langkah pencegahan penyebaran virus corona, seperti memakai masker, mencuci tangan, dan melakukan karantina sendiri bagi mereka yang menunjukkan gejala. Dia juga mengimbau masyarakat yang belum mendapatkan vaksin COvid-19 untuk mendaftar melalui aplikasi Sehhaty.

Pada kesempatan yang sama, Juru bicara Kementerian Perdagangan Saudi Abdulrahman Al-Hussain mengumumkan langkah-langkah apa yang diperlukan dari bisnis komersial untuk membantu mengatasi dan mengendalikan penyebaran Covid-19. Ia mengatakan, bisnis komersial diharuskan menerapkan kode batang (barcode) untuk dipindai oleh pelanggan pada aplikasi Tawakkalna yang disetujui pemerintah sebelum memasuki tempat usaha.

Selain itu, ia menekankan agar semua bisnis komersial kecil untuk memeriksa status vaksinasi pelanggan melalui aplikasi Tawakkalna. Dia menambahkan, mulai Februari 2022, orang-orang tidak akan diizinkan memasuki bisnis komersial tanpa menunjukkan bukti telah menerima suntikan booster Covid-19.

Aplikasi Tawakkalna diluncurkan tahun lalu untuk membantu melacak infeksi Covid-19. Sejak itu, aplikasi telah diperbarui untuk memasukkan informasi vaksinasi, sementara juga berfungsi sebagai paspor Covid-19 untuk digunakan di dalam dan di luar Kerajaan.

Pusat pengujian dan pusat perawatan yang didirikan di seluruh negeri telah membantu jutaan orang Saudi sejak pecahnya pandemi. Pusat Taakad menyediakan tes Covid-19 untuk orang-orang yang tidak menunjukkan gejala atau gejala ringan, atau mereka yang yakin bahwa mereka telah melakukan kontak dengan individu yang terinfeksi.

Adapun klinik Tetamman menawarkan pengobatan dan saran bagi mereka yang memiliki gejala virus seperti demam, kehilangan rasa dan penciuman, dan kesulitan bernapas. Penjadwalan untuk kedua layanan tersebut dapat dilakukan melalui Sehhaty.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement