REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perguruan tinggi memiliki kemampuan inovatif, kreatif, inventif dan adaptif terhadap perubahan. Kemajuan teknologi dan lahirnya digital disruption, mampu menjadi tantangan yang mudah dijawab oleh perguruan tinggi. Inovasi perguruan tinggi mampu menjadi kunci kemajuan bangsa.
Universitas BSI (Bina Sarana Informatika) melalui wadah BSI Inovation Center (BIC), terus melakukan pembinaan pada seluruh mahasiswa, pada pendampingan Tenant Incubator Center. Kartika Handayani, selaku ketua BIC menegaskan, pembinaan BIC terkait inovasi, dilakukan bersamaan dengan pembinaan BEC (BSI Entrepreneur Center) dan BSC (BSI Startup Center). Hal ini terkait dengan kewirausahaan dan start up pada kegiatan pendampingan Tenant Incubator Center.
“Kegiatan ini sudah pernah dilaksanakan pada bulan Juli 2021. Selain itu, BIC melakukan pembinaan dan pendampingan pada beberapa kompetisi bertemakan inovasi seperti LIDM (Lomba Inovasi Digital Mahasiswa) dan Gemastik (Pagelaran Mahasiswa Nasional Bidang Teknologi),” ujarnya dalam wawancara melalui Whatsapp, Senin (27/12).
Pada LIDM, paparnya, BIC mendampingi 22 kelompok, dimana satu kelompoknya berhasil lolos ke tahap final. Sedangkan, pada ajang Gemastik, BIC bersama kemahasiswaan mendampingi 10 Kelompok dengan 1 kelompok yang berhasil lolos ke tahap final.
“Kami juga berkoordinasi dengan beberapa dosen, sebagai pendamping mahasiswa yang mengikuti lomba inovasi dan teknologi tahun 2021 dan berhasil meraih juara 3,” jelasnya dalam siaran pers.
Selanjutnya, katanya, terkait arahan Ditjendikti, menyoal kolaborasi perguruan tinggi dengan industri untuk menghasilkan inovasi, BIC sudah merealisasikan hal tersebut. Salah satunya dengan mengawal salah satu dosen program studi (prodi) SIA (Sistem Informasi Akuntansi) kampus Bogor, mengikuti program maching fund vokasi kedai reka 2021 dan berhasil lolos pada tahap 1.
“Untuk menumbuhkan sikap inovasi di kalangan mahasiswa, BIC pernah melaksanakan pameran inovasi dan kompetisi bertemakan inovasi tahun 2019. Kemudian melaksanakan webinar ‘design thinking’ dengan menghadirkan pembicara yang mumpuni di bidangnya. Selebihnya, dilakukan pengenalan pada seminar tematik dan seminar wajib entrepreneur dengan menjelaskan road map Incubator Center (IC). Disini BIC cukup berperan penting untuk mendorong mahasiwa Universitas BSI dalam menghasilkan inovasi,” paparnya.
Sejauh ini, bebernya pembinaan yang pernah dilaksanakan seperti pendampingan tenant, dilakukan secara daring dengan menghadirkan mentor yang andal. Baik dari dalam Universitas BSI maupun luar Universitas BSI, dengan melakukan review produk, pemberian masukan dan saran pengembangan.
“Sedangkan dalam pembinaan kompetisi bidang inovasi, dilaksanakan secara daring dengan mengundang mahasiswa yang berkompetisi, juga dosen sebagai pembimbing,” ungkapnya.
Dan untuk tips atau trik khusus dari BIC, imbuhnya, terkait inovasi yang dapat menjadi pendorong terciptanya ekonomi digital. Salah satunya dengan melakukan analisis terkait kondisi sekitar, biasanya disebut research pasar. Hal ini penting dilakukan untuk melihat celah dalam hal penciptaan atau pengembangan suatu produk. Sehingga produk inovasi yang nantinya tercipta dapat tepat guna.
“BIC, senantiasa berupaya mendorong mahasiswa dan juga seluruh civitas Universitas BSI, agar mampu menghasilkan inovasi, demi mendukung perkembangan ekonomi digital dengan menghasilkan inovasi-inovasi tepat guna. Sehingga mampu mendukung kemajuan bangsa,” tutupnya.