REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kebersihan mulut bisa terganggu jika seseorang kurang memperhatikan kebersihan sikat gigi yang dipakai. Meskipun masih terlihat bersih atau tidak rusak, secara berkala sikat gigi perlu diganti dengan yang baru.
Pedoman umumnya, pakar menyarankan untuk mengganti sikat gigi manual atau kepala sikat gigi elektrik setidaknya setiap tiga bulan sekali. Apabila belum mencapai tiga bulan namun bulu sikat sudah tampak melebar, itu juga tanda untuk segera menggantinya.
Dokter gigi Tina Saw yang merupakan pendiri Oral Genome menganjurkan agar seseorang segera mengganti sikat gigi jika terserang sakit gigi. Itu karena bakteri dan virus dapat terus berkembang biak di antara bulu sikat. Memakai sikat gigi yang sama akan menyebarkannya ke mulut.
Risiko utama menggunakan sikat gigi yang sama terlalu lama yakni mentransfer bakteri berbahaya ke gigi dan gusi saat menyikat gigi. Selain itu, bulu sikat gigi juga dapat terus melebar seiring waktu dan jika dibiarkan akan menyebabkan kerusakan pada gusi.
"Akar menjadi terbuka dan menyebabkan sensitivitas gigi, selain masalah gigi lainnya. Perlu juga dicatat bahwa bulu yang melebar tidak terlalu efektif menghilangkan plak gigi," kata Saw.
Agar kondisi sikat gigi tetap optimal selama tiga bulan masa pakainya, saran Saw adalah selalu bilas sikat gigi dengan air bersih setelah digunakan. Kemudian, biarkan sikat gigi tetap dalam kondisi terbuka sehingga akan mengering dengan baik, dikutip dari laman Purewow, Selasa (28/12).